Lebaran tinggal menghitung hari. Meski musim pendemi,bagi yang masih diberi keluasan rejeki, belanja kebutuhan lebaran pastinya tetap akan dilakukan.Â
Tidak ada salahnya pula menyiapkan bingkisan lebaran bagi kerabat ,sanak saudara hingga mereka yang dianggap lebih membutuhkan sebagai sarana untuk berbagi. Persoalannya banyak toko yang tutup efek dari pemberlakuan PSBB- sebagai upaya mencegah perluasan Corona. Lantas bagaimana menyikapi belanja kebutuhan  bingkisan lebaran?.
Ya, selama musim Corona berbagai transaksi jual beli menyangkut pemenuhan  kebutuhan memang cenderung dilayani secara online. Banyak toko/gerai makanan hingga perusahaan apapun membuka jalur digital agar cash flow tetap berjalan lancar. Buah dan sayuran pun banyak yang dijual secara online.
Meski saya pernah beberapa kali belanja secara online,untuk urusan bingkisan lebaran, belanja offline tetap lebih baik. Mengingat bingkisan tersebut akan kita berikan kepada orang lain. Wajib hukumnya untuk memberi sesuatu yang baik secara kualitas dan standak kelayakan konsumsi.
Apalagi saya akan memberi bingkisan lebaran dalam bentuk bahan makanan/kue lebaran. Pastinya akan banyak pilihan dengan aneka harga yang bisa diperbandingkan. Tidak lupa memilih kemasan yang tidak rusak dan mengecek tanggal kadaluarsa menjadi satu keharusan. Dan itu semua hanya bisa dilakukan dengan belanja offline.
Itulah kenapa untuk belanja bingkisan lebaran, saya memilih belanja offline. Jelas tetap lebih baik segala sesuatunya. Lebih tidak menimbulkan kekecewaan sebab kita bisa memilih secara langsung barang yang akan kita beli.Â
Pengalaman belanja online yang kurang mengenakkan pernah saya rasakan. Alih-alih berburu barang super murah yang ada malah membeli barang yang tidak bisa digunakan. Tentu menjadi mubadzir bukan?
Jangan sampai bingkisan lebaran yang akan kita beri ke kerabat atau orang lain ternyata cacat apalagi Tidak layak konsumsi akibat kesalahan sistem belanja lebaran kita. Â Beberapa barang dengan kemasan botol kaca seperti syrup pun jelas akan lebih aman jika dibeli secara offline. Tidak beresiko pecah atau rusak dengan sistem pengiriman barang seperti ketika belanja online.
Masing-masing memang memiliki kelebihan dan kekurangan, namun untuk urusan belanja bingkisan lebaran dari dulu hingga sekarang saya tetap membeli semua secara offline dengan langsung mendatangi toko yang  banyak menawarkan harga promo.
Belanja bingkisan lebaran secara offline juga menjadi salah satu bentuk refreshing tersendiri bagi saya. Tentu dengan tetap memperhatikan aturan keselamatan kesehatan di musim pendemi. Menggunakan masker penutup hidung dan mulut, membawa hand sanitizer dan tetap jaga jarak selama belanja offline.Â
Yakin deh, belanja bingkisan lebaran secara offline tetap lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H