Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengingat Kembali Jejak Perjumpaan dengan 4 Masjid yang Lekat di Hati

30 April 2020   23:23 Diperbarui: 30 April 2020   23:50 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksara Jawa yang melekat di dinding masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri

Masjid memang bukanlah tujuan dalam perjalanan. Namun tak jarang, masjid menjadi tempat dimana kita menemukan sebuah perjalanan spiritual.

Berikut jejak perjalanan yang menjadikan saya memiliki perjumpaan berharga  di beberapa Masjid baik di Pulau Jawa ataupun di Luar Jawa.

img-20200430-043046-5eaacfadd541df086860e052.jpg
img-20200430-043046-5eaacfadd541df086860e052.jpg
1. Masjid Jami Adji Amir Hasanuddin, Tenggarong  - Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur

Caption foto utama tulisan ini merupakan foto tampak depan masjid bersejarah di  Kalimantan Timur . Terletak di kawasan cagar budaya kompleks kadaton Kutai Kartanegara, dan tak Jauh dari Museum Mulawarman, yang menjadi ikon salah satu  sejarah peradaban Islam di Nusantara.

Menara masjid. Dok pri
Menara masjid. Dok pri
Tahun 2015, saya sempat mendampingi suami untuk urusan pekerjaan di Tenggarong. 

Disela-sela menunggu suami menyelesaikan pekerjaannya itulah, saya menyempatkan diri untuk singgah dan melaksanakan shalat dzhur di masjid Adji Amir Hasanuddin. Dari tuar, bangunan masjid ini terkesan tua termakan usia. Namun begitu masuk ke dalam, tampak kekokohan yang luar biasa. Ada banyak tiang yang menyangga atap masjid yang sengaja dibiarkan dengan kondisi aslinya.

Dok.pri
Dok.pri
Bedug di masjid komplek Kedaton Kutai Kartanegara. Dok.pri
Bedug di masjid komplek Kedaton Kutai Kartanegara. Dok.pri
Interior masjid Jami bersejarah di Tenggarong ini bernuansa putih. Waktu itu sebagiann tiang penyangga yang terbuat dari kayu dengan ukiran sederhana dicat dengan warna krem, coklat susu. Mimbar berwarna hijau toska terbuat dari kayu juga melengkapi bagian dalam masjid. Bedug yang terlihat sudah termakan usia pun tampak berada di salah satu sisi masjid sebagai perangkat yang ditabuh kala waktu shalat tiba

Masjid Berada persis di sebelah Kedaton Kutai Kartanegara.dok.pri
Masjid Berada persis di sebelah Kedaton Kutai Kartanegara.dok.pri
Menara yang menjulang tinggi tak kalah menarik melengkapi bangunan pada sisi samping masjid tertua di Kalimantan Timur ini. Bahkan bangunan masjid ini pun masih tampak manakala saya mengabadikan satu sisi halaman Kedaton Kutai Kartanegara.

Dok.pri
Dok.pri
Ya, jika kelak Ibukota Negara jadi pindah, tak hanya Kedaton Kutai Kartanegara saja yang wajib untuk dikunjungi,sempatkan pula untuk singgah dan berjumpa dengan jejak kejayaan  Islam Kalimantan di masjid satu ini

2. Masjid Al-Akbar Kota Sorong- Papua Barat

Masjid Al Akbar Kota Sorong - Papua Barat Dok.pri
Masjid Al Akbar Kota Sorong - Papua Barat Dok.pri
Tidak pernah menyangka sebelumnya, saya bisa menikmati hari pertama puasa di Tanah Papua, tepatnya di kota Sorong Papua Barat. Tahun 2015 lalu merupakan kali ketiga saja melawat ke bumi cendrawasih. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tak ingin menyia-nyiakan momentum istimewa, saya pun menyempatkan diri untuk shalat taraweh malam pertama di masjid Al Akbar Kota Sorong. Masjid bernuansa hijau ini nyatanya ramai dipadati oleh jamaah shalat yang kebanyakan berasal dari masyarakat perantauan dari Jawa. Umumya mereka adalah warga transmigran Suang sudah puluhan tahun menetap di Sorong, bahkan ada  yang menikah dengan warga asli Papua. Alhasil di Kota Sorong Papua pun shalat taraweh  kala itu serasa sedang berada di Jawa Saja.

3. Masjid Istiqlal Jakarta

Dok.pri suasana shalat berjamaah saat ramadan di masjid Istiqlal tahun 2019
Dok.pri suasana shalat berjamaah saat ramadan di masjid Istiqlal tahun 2019
Setiap Ramadan datang, tak lengkap rasanya jika tidak beribadah di Istiqlal. Begitu hati saya teramat dalam memaknai perjumpaan dengan Istiqlal. Sekitar tahun 2007 menjadi awal bagi saya menjejakkan kaki di masjid yang berada persis di sebrang stasiun commuter Line Juanda ini. 

Dok.pri salah satu sudut masjid istiqlal
Dok.pri salah satu sudut masjid istiqlal
Dok.pri suasana masjid Istiqlal saat Ramadan beberapa tahun lalu
Dok.pri suasana masjid Istiqlal saat Ramadan beberapa tahun lalu
Pengalaman ber-itikaf hampir tiap Ramadan datang, membuat saya menjadikan Istiqlal serasa menjadi bagian dari penghuni rumah Tuhan. Ya,tidak salah jika Istiqlal begitu menjaga ukhuwah islamiah umat muslim yang hadir beribadah di sana.

Masjid kebanggan Indonesia yang dibangun era Soekarno ini mampu menampung ribuan jamaah dari berbagai lapisan masyarakat.

Dok.pri ibadah selama bulan suci Ramadan di Istiqlal.
Dok.pri ibadah selama bulan suci Ramadan di Istiqlal.
 Tak tampak kesenjangan saat beribadah di Istiqlal. Antara yang bekerja kantoran dengan yang pengangguran, antara yang kaya dengan yang sedang atau biasa saja. Bahkan saat buka puasa bersama tiba tak jarangnya mereka dari kalangan berada harus duduk bersama dengan warga yang secara sosial ekonomi apa adanya.

Dok.pri. bertemu 2 wisatawan perempuan dari Amerika di saat bertandang ke Istiqlal.
Dok.pri. bertemu 2 wisatawan perempuan dari Amerika di saat bertandang ke Istiqlal.
Nyatanya, Istiqlal kerap dikunjungi oleh turis mancanegara. Bahkan saya sempat bertemu dengan 2 perempuan asal Amerika  serikat yang khusus bertandang ke Istiqlal pada Ramdan tahun lalu. ,Konon mereka mengagumi nilai arsitektur bangunan masjid yang justru dilahirkan dari tangan seorang non muslim.

Begitulah istiqlal menjadi masjid yang sarat akan nilai toleransi antar umat beragama, antar bangsa. Hingga Gereja Katedral pun menjadi tetangga yang kerap saling menjaga saat ada ibadah di masing-masingnya.

4. Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta

Dok.pri, pintu masuk menuju ruang utama shalat di masjid Gedhe Kauman Yogya
Dok.pri, pintu masuk menuju ruang utama shalat di masjid Gedhe Kauman Yogya
Setiap kali ke Yogyakarta, hampir tiap itu pula saya dengan ringan melangkahkan kaki menjumpai masjid Gedhe Kauman yang letaknya tak jauh dari keraton Yogyakarta. Masjid ini kerap menjadi saksi berpadunya unsur budaya dan religi, khusunya Islam. Sebut saja sekaten, belum lagi saat perayaan gerebeg dari mulai gerebeg Sura, maulid ataupun perayaan hari besar bernuansa tradisi budaya lainnya. 

Salah satu aksara Jawa yang melekat di dinding masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Salah satu aksara Jawa yang melekat di dinding masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Tak jarang saya mengikuti pengajian yang kerap dilangsungkan di teras atau pendapa masjid. Biasanya selepas shalat Maghrib hingga menjelang shalat Isya pada hari-hari tertentu. 

Serambi masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Dok pri
Serambi masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Dok pri
Suasana pengajian di serambi masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Suasana pengajian di serambi masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Ruang utama masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.dokpri
Ruang utama masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.dokpri
Soal design arsitektur bangunan? Jangan ditanya lagi. Dari depan tampak gapura, simbol keraton dan unsur budaya tampak berpadu sempurna dalam ukiran tulisan Jawa berdampingan dengan seni kaligrafi.Sementara itu Interior dalam masjid Gedhe Kauman didominasi oleh tiang kayu berwarna coklat tua.

Untuk masjid yang satu ini, selalu saya jadikan paket komplit Anatar wisata Yogya dengan wisata spiritual ala saya dengan shalat ikut shalat berjamaah dan pengajian setiap ada kesempatan berkunjung ke Yogyakarta.

Begitulah saat perjalanan kian bermakna kala kita dapat berjumpa dengan beberapa masjid yang menggenapi sisi spiritual kita. Merindukan untuk bisa beribadah di sebuah masjid , terkadang menjadi kenikmatan tersendiri yang harus dipenuhi. 

Untuk sementara ini, ditengah pendemi Korona saya pun membiarkan kerinduan berjumpa dengan Istiqlal, salah satu dari masjid diatas membuncah adanya. Seraya berharap dan berdoa, Corona lekas teratasi dan enyah dari bumi Pertiwi. Agar kita semua dapat kembali berjumpa tak hanya dengan masjid, tapi juga gereja, pura, Vihara untuk mengobati kerinduan akan khusyuknya ibadah sesuai dengan agama yang kita yakini

Salam takzim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun