Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sumbang Istilah Pemberlakuan Zona Terbatas, Jika Dirasa Perlu dan Mendesak

28 Maret 2020   23:59 Diperbarui: 29 Maret 2020   00:30 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. UU karantina Wilayah

Saya yakin, semua unsur lebih siap menerima pembatasan Zona semacam ini, ketimbang memaksakan istilah asing hanya untuk sekedar terlihat gagah dan keren dengan teriakan  "lokdan lokdon" saja.

Hampir bisa dipastikan, jumlah warga yang merantau di kota-kota besar sudah memilih pulang ke kampung halaman dengan segala resiko dan konsekuensinya. Meski sudah dihimbau untuk tidak mudik.

Bertahan di Jakarta tanpa penghasilan, dengan resiko terpapar Corona.sementara keluarga di kampung menunggu kiriman tanpa kepastian. Toh pemikiran mereka sangat sederhana, lebih baik berada ditengah keluarga di kampung, makan seadanya..sama-sama berpeluang terpapar Corona juga.

Tolong jangan salahkan bahkan menolak  mereka kembali ketengah keluarga . Sebaiknya kita cari solusinya saja bersama-sama dengan memberlakukan SOP, masa isolasi dan pemberian vitamin tambahan agar imun tubuh mereka tetap terjaga.

Kiranya sumbangsih pemikiran  Istilah Pemberlakuan ZONA TERBATAS ini bermanfaat bagi kita bersama untuk lekas menyudahi masa tanggap darurat CORONA tanpa teriakan lokdan lokdon semata!

Istilah ini mengantisipasi juga adanya salah kaprah pemahaman, penerapan akan konsekuensi Lockdown. Apalagi jika ada yang mulai memberlakukan Lockdown masuk Desa, sungguh alangkah naifnya.

Yakin dan Optimis, Corona di Indonesia lekas berlalu dengan segera.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun