Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Binar Penggemar pada Seorang Musisi

9 Maret 2020   23:35 Diperbarui: 9 Maret 2020   23:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setiap tanggal 9 Maret kita merayakan Hari Musik Nasional." Anak perempuan  berusia 17 tahun itu menuliskan susunan kata menjadi satu kalimat yang berulang kali dibacanya. Nerulang kali tangganya mengetuk-ngetukkan gagang pulpen di lembar buku yang bersampul cokelat. Hanya buku tulis biasa. Namun di buku itu pula, banyak catatan yang dia buat untuk mereka para musisi yang masa kini yang dikenalnya lewat layar kaca.

"Put, kok belum tidur?" suara perempuan terdengar mengetuk pintu kamar yang menjadi ruang ternyaman bocah tersebut.

"belum Bu Tiwi, masih menunggu pengumuman siapa yang masuk babak Final ini" jawab bocah yang memiliki nama lengkap Putri Meirani.

Begitulah, putri begitu setia berada di depan layar kaca hingga larut tiba. Ajang pencarian yang ditayangkan salah satu stasiun swasta nasional  bakat telah mencuri perhatiannya. Terlebih sejak kemunculan sosok yang memiliki talenta musik yang bernama Fildan. Kadang terdengar lamat-lamat suara Putri ikut menyanyi. Kadang riuh tepuk tangan hingga teriakan dukungan pada sosok yang dia gemari.

Sejatinya Putri tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Jarang dia bisa mengungkapkan banyak hal pada orang lain. Satu dua orang saja yang bisa menjadi teman ngobrolnya. Beruntung, Bu Tiwi yang menyewa pavilliun kecil dalam rumahnya bisa menjadi salah satu orang yang selama ini menaruh perhatian terhadap Putri yang selama ini menyimpan rindu pada sosok yang dipanggilnya dengan sebutan Mama.

"Bu Tiwi, kapan ya aku bisa ketemu Fildan?" demikian ucapan Putri pada suatu sore. Ucapan itu terdengar sangat mendalam. Penuh harap dan bersungguh-sungguh.

"Suatu saat, mudah-mudahan kamu bisa ketemu Fildan ya Put" demikian jawab singkat perempuan yang berupaya menjadi teman bagi seorang Putri sembari menarik nafas dalam-dalam.

Diam-diam, Tiwi penasaran dengan sosok Fildan. Penyanyi sekaligus musisi pendatang baru di ajang pencarian bakat itu konon multi talenta. Suaranya khas bisa menyanyikan beberapa genre musik. Dangdut, Pop, Rock bahkan nyanyian dari India- tanah Hindustan sangat fasih dia nyanyikan. Sosoknya kalem. Bau-bau menjadi tempat asalnya.  Fildan tidak sekedar bisa menyanyi, melainkan bermain aneka alat musik, baik itu Gitar , Seruling dan lainnya.

Sosok Fildan menjadi penyemangat bagi seorang Putri, anak semata wayang Pak  Slamet yang begitu setia menunggu Istrinya kembali dari bekerja di negeri sebrang. Setiap bercerita tentang Fildan dan kemampuannya menyanyi dan bermain musik, mata putri selalu penuh binar bangga sekaligus bahagia. Senyum tersungging dan wajahnya ceria. Hingga mendatangkan semangat belajar di tengah segala keterbatasan yang ada. Energi positif berhasil diserap seorang penggemar dari calon bintang yang tengah digadang-gadang di panggung yang sedang di gelar.

Hingga sampai suatu ketika, Bu Tiwi bernadzar mengajak Putri ke Ibu kota dan menyaksikan secara langsung pertunjukan musik ajak pencarian bakat yang selama ini dia tonton hanya dari layar kaca. 

"Bu Tiwi, aku kok seperti mimpi.." begitu celoteh Putri berulang kali

"Sebab kadang Tuhan menjadian mimpi menjadi kenyataan Put" lirih jawaban dari Perempuan bernama Tiwi sembari tersenyum

Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Putri tak henti berceloteh tentang keinginannya berfoto bersama sosok idolanya. Binar seorang penggemar sangat kuat tergambar. Sejenak dia menutup ruang rindu pada Sang  Mama. Ruang kosong yang selama ini menjadikannya sebagai sosok penyendiri, perlahan terisi dengan binar seorang penggemar pada sosok musisi. Memberinya  keceriaan, kebahagiaan hingga dia mampu merenda asa.

Seketika rasa percaya dirinya penuh saat membaur dengan para penggemar Fildan yang tergabung dalam La Miala Fildan. Tanpa rasa minder sedikitpun, putri berkenalan dengan mereka yang datang dari berbagai kota. Malam itu menjadi sejarah bagi Putri, seorang penggemar Musisi yang lahir dari proses seleksi ketat hingga kemudian dinyatakan layak menyandang gelar bintang.

Kepada Fildan, Sang Musisi yang digemari, Bu Tiwi menitip ucapan terima kasih telah menjabat hangat tangan dingin anak perempuan  bernama Putri. Karena Putri pula, Bu Tiwi yang semula mengambil jarak dengan musik dangdut kini melebur dan dalam lantunan irama penuh kasih terhadap jenis musik apapun. Sebab  musik adalah bahasa universal bagi semua golongan yang mampu menjadi penghantar energi positif bagi mereka yyang mampu mengambi makna di balik setiap peristiwa.

####

inspirasi kisah dan pengalaman Pribadi dari salah satu Team Kue Balok Cantik yang terdiri dari 

Tamita

Maria G. Soemitro

Intan Rosma Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun