Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Download Ilmu K-Jogja, Menggali Konsep dengan Rumus A-B-C

18 Februari 2020   23:55 Diperbarui: 19 Februari 2020   00:05 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebagian karya mas Monyo dalam Instgram FYi Jogya

Jogja selalu memberi inspirasi. Begitu tagline yang saya sematkan untuk  kota yang senantiasa Istimewa. Setelah sekian bulan tidak menikmati suasana Kota yang disebut sebagai salah satu Judul lagu Hits dari Kla Project, akhirnya sebuah giat bermanfaat menarik  gerak hati dan langkah saya. Bertajuk Download Ilmu- Belajar membuat video vlog via Handphone, Kompasianer Jogja dan sekitarnya yang guyub rukun dalam K-Jog menggelar kopi darat alias kumpul-kumpul.

Belajar bareng membuat video vlog via handphone kali ini dipandu oleh mas Monyo yang merupakan seorang vlogger sekaligus admin dari FYI Jogja. Bertempat di Sleman City Hall, a pavillion of Jogja, "download" ilmu berlangsung dengan sangat menyenangkan. Secara geografis, Sleman City Hall atau yang dikenal dengan SCH ini terletak di Jl Magelang, Kabupaten Sleman. Tak jauh dari terminal Jombor yang terletak di  bagian Utara Propinsi DIY. 

dok.pri
dok.pri
Sore itu, Pada suatu senin tepatnya 11 Februari saya pun kembali menjejakkan langkah kaki di Jogya. Tak susah menemukan bangunan yang baru diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada  21 Juni 2019 ini. Praktis, SCH  Menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi modern dengan  Arsitektur bangunan yang memiliki ciri khas tersendiri. 

Dan menariknya lagi, terdapat co working space yang terletak di lantai 1 ini. Di Co working space Sleman city hall ini lah K-Jog menggelar aktifitas bermanfaat bersama belasan anggotanya termasuk saya, selaku tamu yang selalu merindukan suasana Jogja.

Lelaki muda itu berperawakan tinggi, tak gemuk namun tak kurus. Senyum ramah memperlihalkan gigi yang menggunakan behel. Orang jawa bolehlah memberi kategori Ganteng pada Mas Monyo, yang entah siapa nama aslinya. Sederet meja memanjang dengan kursi berderet dan berhadapan menjadi sessi pembuka peserta download ilmu menikmati sajian aneka kue kudapan sore, lengkap dengan kopi dan teh panasnya. 

menikmati snack, kopi teh sebelum download ilmu dimulai. dok pri
menikmati snack, kopi teh sebelum download ilmu dimulai. dok pri
Sisi lain dalam co-working space SCH tampak hamparan rumput sintetis berwarna hijau yang ternyata lembut seperti hamparan rumput asli. Beberapa bantal bermodel kekinian bersusun sedemikian rupa sebagai pelengkap suasana lesehan. Proyektor, meja kecil yang diatasnya bertenggel laptop dan 2 jenis tripod menjadi pertanda mas Monyo siap memberikan materi dengan segala kelengkapan yang menunjang.

mas MOnyo, dok.pri
mas MOnyo, dok.pri
sebagian karya mas Monyo dalam Instgram FYi Jogya
sebagian karya mas Monyo dalam Instgram FYi Jogya
Tibalah saatnya menimba ilmu membuat video dengan Handphone alias gadget. Selaku narasumber , mas Monyo tidak spesifik menyebut vlogger sebgaai istilah bagi mereka yang mendalami ilmu per-video-an. Ya, kreatifitas menyunting dan menggunggah video tak terbatas pada Youtuber belaka. Ada sebagian mereka yang berkreasi dengan video namun menggunakan media instagram, facebook, tiktok hingga beberapa alternatif media digital lain. Tiada batasan dalam berkreasi dengan karya video.

Tak salah belajar menyunting video bersama Kjog, sebab mas Monyo sendiri telah makan asam garam dalam kreatifitas penyuntingan media digital berupa video. 

Tak tanggung-tanggung, workshop video dari Pijaru di Jakarta pun pernah ia ikuti untuk lebih berkreasi dengan dunia digital yang mendatangkan aneka challage. Meski mas Monyo konon masuk dalam jajaran selebgram lokal Jogja, namun tidak ada kesan jumawa dalam dirinya. Berbagi pengetahuan dan pengalaman tanpa memberi kesan iming-iming lebih, itu yang membuat saya merasa nyaman mendownload ilmu darinya.

Berikut sekelumit Ilmu penyuntingan video menggunakan hape yang berhasil saya download dari acara Kjog, antara lain rumus konsep A-B-C. sebelum kita masuk pada teknis penggambilan video dan editing. Kenapa rumus ini menjadi penting? karena untuk mendapatkan konsep yang berbeda dari karya video yang ada. Apa sih rumus A-B-C yang sepintas mirip dengan nama menu es di film kartun Upin -ipin ini?

A. merupakan  prolog (what if) , perkenalan dan awalan apa dan bagaimana jika?
B. berupa penjabatan  data-data  atau asumsi yang ada dibenak  kita atau dibenak orang pada umumnya
C. Adalah sebuah realitas bahwa ternyata ada lho yang tidak seperti data atau asumsi seperti pada point B, inilah yang kemudian memunculkan uniqueness...sesuatu yang beda atau konten yang bisa memberi surprise pada penontonnya.

Wew, saya yang selama ini terlalu berfokus pada teknis menjadi tercerahkan. Tidak adanya konsep awal, kadang membuat kita melebar dan tidak fokus saat penyelesaian editing. Akibatnya, dari sekian banyak video, semakin bingung editingnya. Konsep dengan rumus A-B-C ini memudahkan  kita untuk menyunting video sehingga pengambilan gambar dan editingpun menjadi lebih fokus pada tema yang sistematis.

dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
dok.pri
Selain konsep melalui rumus A-B-C , mas Monyo juga membagikan beberapa cara pengambilan sudut video dengan beberapa istilah. Sebut saja Brid eye view, Frog Eye, Bird eye,  hingga low angle.  Masing-masing disesuaikan dengan kondisi lapangan termasuk dalam melakukan zoom out dan zoom in.  

Satu hal yang membuat saya merasa paripurna dalam belajar kali ini adalah pesan dari mas Monyo itu sendiri, bahwa dalam melakukan kreatifitas video di dunia digital, berusaha menghasilkan karya terbaik dan jujur adalah hal yang paling utama. Urusan rejeki, baik itu endorsment atau payment pasti akan mengikuti. Proses tak akan menipu hasil. Begitu kira-kira.

Saya pun belajar ilmu menyunting video dengan gadget ini bukan untuk sebuah motivasi menjadi Youtuber atau vlogger beken terlebih untuk mengejar sekian income rupiah dari video yang dihasilkan. Cukup bagi saya mengabadikan moment istimewa dalam karya video dengan sepenuh hati, itu saja, selebihnya mendapat kesempatan dari Kompasiana dan beerapa event untuk menghasilkan karya Vlog itu tantangan dan pembuktian bahwa saya bisa.

dok.pri
dok.pri
Matur sembah nuwun Kjog, sampai berjumpa pada kopdar berikutnya

salam senyum dan sapa hangat dari saya, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun