Sederet nama selebriti perempuan tercatat meninggal dunia akibat riwayat menderita Kanker. Julia Perez Menderita kanker leher rahim atau yang sering disebut dengan kanker servik pada stadium 4.
Sementara belum begitu lama, aktris kawakan Ria Irawan yang awalnya menderita miom akhirnya harus mengidap kanker kelenjar getah bening stadium 3 dengan segala perjuangannya melawan Kanker. Yana Zein pun turut menambah daftar penderita kanker payudara hingga kabar duka menghampiri kisahnya.
Kanker merupakan pernyakit tidak menular yang menempati urutan ke-2 penyakit paling mematikan. Gejala kanker tidak bisa diduga dan kerap muncul tanpa disadari oleh penderitanya. Dengan cepat kanker langsung menempati beberapa organ vital khususnya bagi kalangan perempuan. Otomatis membuat setiap orang  yang mendengar vonis Kanker seolah harus siap meregang nyawa.
Dari sekian banyak jenis kanker antara lain kanker Paru, kanker Kolorektal, kanker prostat, kanker hati, kanker nasopharing/kanker tenggorokan, kanker darah hingga kanker bola mata, perempuan paling kerap dihantui oleh dua jenis kanker yakni kanker payudara dan kanker servik. Keduanya berada di 2 organ vital perempuan dan bisa menyebar  melalui sel pembuluh darah ke bagian tubuh yang mana saja dengan cepat.
Empat Februari lalu merupakan hari peringatan kanker sedunia. Pemerintah dalam hal ini Kementerian kesehatan melalui Direktorat Jenderal pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM) tak henti-hentinya menggalang sinergi dengan banyak kalangan. Tidak sekedar membuat "cancer warning" melainkan mememberi edukasi dan menjelaskan fakta-fakta seputar kanker dan tindakan yang harus dilakukan dalam rangka menekan angka pertumbuhan kanker itu sendiri.
Hadir sebagai narasumber  Ibu Cut Putri Arianie MHKes, selaku direktur P2PTM Kementerian kesehatan, Prof Dr. dr Soehartini A Gondhowiardjo Sp. Rad- OnkRad, ahli onkologi dari RSCM serta dr. Aldrin  Neilwan Panca Putra Sp.Ak. Ketiga narasumber membebrkan fakta-fakta seputar kanker yang selama ini kerap dianggap momok namun disepelekan begitu saja. Apalagi oleh kalangan perempuan yang masih belum maksimal dalam melakukan upaya deteksi dini terhadap kanker Payudara dan Servik yang sebetulnya sangat mudah.
Kanker Bisa Dicegah, Hindari Faktor Resiko, Deteksi Dini dan Tempuh Langkah ini
Kanker, khususnya yang kerap menghampiri kaum perempuan sangat bisa dicegah. Mendeteksi dini keberasaan sel kanker dalam dua organ vital perempuan adalah langkah awal yang harus ditempuh. Tidaklah sulit untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, cukup lakukan SADARI (Periksa payudara Sendiri)  rutin setiap bulan setelah selesai menstruasi. Ibu yang memiliki Putri perempuan dan sudah mulai menstruasi bisa membantu melakukan sadari dengan posisi di depan cermin cukup dengan 3 jari yang di rekatkan dan periksa apakah terdapat benjolan di sekitar payudara. Bisa juga dilakukan dengan posisi tidur  terlentang, tangan  kanan /kiri diangkat ke atas, bergantian tangan memeriksa adanya benjolan yang tidak wajar disekitar payudara. Sekecil apapun benjolan yang ada, segera berkonsultasi dengan dokter terdekat.Â
Selain terdapat benjolan, gejala kanker payudara dapat dilihat dari beberapa gejala yang nampak, antara lain :
* Adanya perubahan tekstur kulit payudara
*Kulit payudara mengeras, permukaan seperti kulit jeruk
* Terdapat luka yang tak kunjung sembuh
* keluar cairan dari puting
* Terdapat cekungan atau tarikan di kulit payudara
Sementara untuk kanker Leher rahim/servik ini hampir tidak  ada gejala atau pada pada stadium lanjut. Jangan menunggu hingga terasa gejala , maka itu artinya sudah ada kanker servik  stadium lanjut yang bersarang di leher rahim. Berikut  beberapa tanda yang biasanya menyertai :
* Haid tidak teratur
*Nyeri panggul
*Nyeri saat berhubungan seksual
* Keputihan atau keluar cairan putih kekuningan hingga bercampur darah seperti nanah
*Pendarahan spontan diluar masa menstruiasi
* pendarahan saat sudah memasuki masa manopause
Nah. khusus untuk deteksi dini Kanker leher rahim/servik ini bisa dilakukan dengan Papsmear atau IVA (inspeksi Visual dengan Asam Asetant). Pemeriksaan ini sangat wajib bagi permepuan di rentang usia 30 -50 tahun atau yang memiliki aktifitas sex aktif/ memiliki pasangan. Lakukan papsmear atau IVA rutin setiap tahun. dan kedua tes tersebut bisa dilakukan cukup di Puskesmas atau Bidan terdekat. Khusus bagi pemegang BPJS, tes bisa di dapat secara cuma-cuma.
Berdasarkan pengalaman, ada beberapa persyaratan sebelum melakukan papsmear antara lain, Tidak sedang menstruasi, tidak sedang dalam masa awal kehamilan dan 7 hari sebelumnya tidak melakukan aktifitas seksual.Jangan menunda waktu untuk menangani gejala kanker. Sebab dengan menunda sama artinya dengan memberi kesempatan pada sel kangker yang ada untuk berkembang dsengan cepat dan berakibat mengurangi peluang untuk sembuh.
Terlepas apapun hasil dari pemeriksaan kanker yang sudah dilakukan hal terpenting adalah menghindari  faktor resiko itu sendiri, Hindari Rokok, alkohol dan stress .menjaga gaya hidup sehat dengan Cerdik,  Asupan gizi seimbang, mengurangi garam, gula dan lemak. Dalam sehari 15 -30 menit melakukan aktifitas fisik atau berjalan kaki  8000 hingga 10000 langkah dalam sehari. Yuks Cegah Kanker dengan gaya hidup sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H