Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Usia Senja dan Parkinson yang Mungkin Menyerang Keluarga Kita

10 November 2019   00:10 Diperbarui: 10 November 2019   00:25 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sebatas tremor saja, penderita parkinson juga akan mengalami gangguan penghidu, yakni gangguan pada indra penciuman dimana tidak bisa membedakan bau-bauan secara tajam. Mereka juga akan mengalami gangguan tidur, tekanan darah rendah, sulit buang air besar, depresi, halusinasi hingga gangguan kejiwaan. 

Jika sudah berada pada taham depresi den gangguan kejiwaan inilah dukungan anggota keluarga sangat dibutuhkan. Pnderita parkinson tidak sekedar butuh dibantu untuk memudahkan geraknya saja, melainkan butuh didengar ucapannya,jangan sampai dikesampingkan begitu saja pembicaraannya. 

Itulah yang kerap terjadi, manakala orang tua menderita parkinson. Kadang karena dianggap sebagai penyakit tua, maka anggota keluarga yang lebih muda, entah itu anak, adik merasa tidak perlu mendengar apa yang dikatakan oleh penderita parkinson. Padahal hal itu bisa saja memperparah kondisi psikis dan kejiwaan penderita parkinson dan membuat gangguan non motoriknya kian bertambah berat.

gejala-parkinson-5dc6e9aad541df069a403452.jpg
gejala-parkinson-5dc6e9aad541df069a403452.jpg
Sebagai penyakit degeneratif parkinson tidak bisa disembuhkan begitu saja tanpa ada tindakan medis dan intervensi dokter ahli untuk menghambat dan memperbaiki pola gerak. Bahkan dokter syaraf senior tamatan fakultas kedokteran Universitas Indonesia ini menyebut bahwa kedepan Populasi penderita Parkinson akan terus meningkat seiring dengan bonus demografi  kependudukan yang berkembang di Indonesia. Itulah kenapa pelu antisipasi penanganan melalui layanan terpadu dari Rumah sakit yang berkompeten.

Pengobatan medis yang dapat diberikan kepada penderita parkinson pada umumnya berupa obat oral sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter yang menangani, obat infus hingga tindakan operasi pada sistem syaraf penderita. Tindakan operasi ini dikenal dengan istilah DBS (Deep Brain Stimulation). 

Hal ini akan memaksimalkan kembali fungsi kontrol otak, meskipun Parkinson tidak bisa disembuhkan secara total. Namun DBS ini akan membantu penderita Parkinson untuk lebih leluasa bergerak dan menekan intensitas tremor yang menyertai. 

dok.pri
dok.pri
Rumah sakit Premier Jatinegara sebagai bagian dari Ramsay Sime Darby Helath care sebuah operator pelayanan kesehatan berjejaring international  memberikan layanan medis bagi penderita Parkinson dan penyakit degeneratif lainnya. 

Para dokter ahli dan tenaga medis yang ada akan memberikan layanan terbaik sebagai bagian dari komitmen mutu dan tanggungjawab terhadap pasien. Bahkan Rumah sakit ini tercatat sebagai rumah sakit pertama di Jakarta yang memegang sertifikat Akreditasi JCI ( Joint Commision International). Dan kabar baiknya lagi, RS Premier Jatinegara menerima rujukan dan pelayanan BPJS sesuai bagi penderita parkinson sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Setiap kita tentu tidak berharap orang tercinta menderita penyakit degeneratif, khususnya mereka para orangtua kita. Namun bilamana perlu,tidak ada salahnya kita pengupayakan pelayanan terbaik demi meringankan gejala parkinson dengan memilih RS Presmier Jatinegara segai sarana dan prasarana kesehatan pilihan keluarga.

the excelent Centre of RS premier Jatinegara
the excelent Centre of RS premier Jatinegara
dok.pri
dok.pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun