Era digital ditopang oleh  zaman dimana  para milenial bertumbuh dengan ruang kreatif yang tak pernah kurang. Setiap daerah berlomba memacu masyarakatnya untuk memperkuat industri kreatif lintas sektor. Pariwisata menjadi salah satu ruang yang seolah memacu detak  jantung industri kreatif  berbasis UMKM untuk terus memompa aktifitas melintas ruang melalui support digital. Yogyakarta, salah satunya.
Setelah sukses menghelat acara bertajuk Kopi Writing di empat  kota sebelumnya, Rabu 2 Oktober 2019 lalu giliran Jogja mendapat kesempatan yang sama menguak tantangan dan peluang Industri Kreatif lokal.Â
Bertempat di sebuah tempat kongkow yang memiliki nuansa kreatif lagi apik di kawasan Kota baru, 20 Kompasianer berbaur dengan puluhan awak media di sekitar Yogyakarta  turut hadir menyimak apa dan bagaimana perkembangan Industri kreatif yang banyak ditekuni di zaman kekinian.
Masing-masing adalah Ibu Tunjung Pratiwi selaku pemilik Brand Abekani yang selama ini memasarkan produknya secara Online, Ibu Lucy Irawati selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Yogkarta dan tentu saja Kepala Cabang JNE Yogyakarta Bapak Adi Subagyo.Â
Sebelum acara bincang santai serius itu dimulai, turut memberikan sambutan Head of Regional JNE Wilayah Jateng& DIY bapak  Marsudi.
Sesi dialog diawali dengan sharing pengalaman dari Ibu Tunjung yang mengawali usahanya di bidang Kuliner. Merasa kurang berjodoh dengan kuliner, dia pun merintis usaha rumahan dengan modal awal 2 juta untuk mengadu  peruntungan di aksesoris berbahan kulit.
Siapa sangka usaha itu kemudian berkembang dengan pesatnya hingga brand Abekani cenderung identik dengan tas kulit buatan lokal Yogkarta- Indonesia. Wajar jika kemudian ibu Tunjung ini berhasil memasarkan produknya dengan sedemikian sukses meski hanya dari etalase digital.
HIngga dalam perjalanannya yang mencapai 10 tahun ini , Abekani memiliki konsumen yang begitu loyal. Tentu ini menjadi salah satu dari sekian sisi yang harus dijaga oleh Ibu Tunjung.
Sisi lain yang membuat Abekani berkembang adalah kelengkapan dokumen yang menyangkut perijinan hingga kelengkapan pajak yang disetorkan.
Meskipun sampai saat ini produk Abekani tidak dijual secara offline dan tidak memiliki toko namun kewajiban pajak tidak bisa ditinnggal begitu saja. Agar tidak menjadi batu sandungan di kemudian hari.
Hal senada disampaikan oleh kepala dinas Koperasi dan UMKM Transmigrasi Ibu Luci Irawati. Sering kali pelaku UMKM merasa puas dengan aktifitas usahanya tanpa memperdulikan up grade terlebih kelengkapan perijinan.
Dalam hal ini Ibu Lucy juga menyampaikan dinasnya aktif melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM baik dari sisi pelatihan, kelengkapan perijinan hingga pameran baik lokal di Yogyakarta ataupun di kota-kota lain sebagai sarana promosi produk unggulan industri kreatif dari Yogyakarta agar lebih dikenal.
Sementara itu Kepala Cabang JNE, Bapak Adi Subagyo berharap Industri Kreatif Jogja mampu bersaing dengan industri kreatif dari kota-kota lain, seperti misalnya Bandung.
Untuk industri fashion, Bandung lebih memiliki nama dibanding Yogyakarta. Untuk itulah JNE hadir dengan konsep friendly logistic yang mempermudah para pelaku industri kretaif berbasis digital khususnya pelaku UMKM
Seperti yang banyak kita ketahui para pelalu UMKM di era digital memasarkan produknya melalui sarana online. Sehingga trend belanja online dengan transaksi di udara menimbulkan konsekuensi pengiriman produk untuk menyempurnakan kewajiban bagi pelaku usaha industri kreat8if.
JNE sebagai mitra logistik tidak sebatas sebagai penyedia jasa antar kirim saja. Melalui freindly logistic, JNE menawarkan berbagai fasilitas sebut saja marketing digital, warehouseing, order fullfilment, technology development hingga shipping management dan tentu saja safety delivery.Bahkan Pak Adi menambahkan, di JNE cabang Yogyakarta tersedia creative space bagi para pelaku usaha UMKM.
Ruangan tersebut terletak di lantai 2 JNE cabang Jogja dapat dimanfaatkan untuk sharing , FGD, pelatihan yang terkait dengan pengembangan industri kreatif di Jogja itu sendiri.
Diam-diam saya pun memiliki rencana jangka panjang, memiliki sebuah usaha kretaif di kota yang menurut ssaya layak disebut sebagai salah satu surga kreatifitas di Indonesia.
salam kreatif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H