Bersyukur, Torang Sitorus merasa tersupport oleh banyak kalangan termasuk warga Batak yang telah menjadi tokoh di luar Sumatra untuk tetap melestarikan Kain tenun Tradisonal dari berbagai daerah di Tanah Batak.Â
Puncaknya adalah ketika dia dihubungi oleh desiner Ibu negara , Irene Prinka yang memilih  kain Simalungun untuk busana Ibu negara saat Upacara 17 Agustus 2019. Ini bukan menyangkut ketenaran dan Popularitas semata, melainkan ini bukti kepedulian akan tradisi budaya yang mulai terkikis.
Hal itu semata-mata untuk melestarikan budaya bangsa dari tanah Batak. Sekaligus upayanya meningkatkan nilai ekonomi bagi para penenun. Setidaknya upah penenun kini sudah tidak ratusan ribu lagi, melainkan  diatas UMR, imbuh Ito Sitorus.
Menutup percakapan lewat telepon, dia mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Istana dalam hal ini tim desainer  yang telah memilih kain Simalungun sebagai kain yang dikenakan oleh Ibu negara.Â
Demikian pula dia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberinya support selama ini. Dengan rendah hati dia mengungkap semua itu demi budaya Masyarakat Batak, saya bersama tim hanyalah perantara atas kesempatan yang Tuhan Berikan. Seperti yang tertulis dalam Tas yang dibawa Ibu Iriana : Horas Tondi Madingin, yang artinya Selamat Sejahtera Sentosa, bagi kita semua tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H