Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Mahakarya Kain Tenun Simalungun Ibu Negara

22 Agustus 2019   21:51 Diperbarui: 22 Agustus 2019   22:50 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukur, Torang Sitorus merasa tersupport oleh banyak kalangan termasuk warga Batak yang telah menjadi tokoh di luar Sumatra untuk tetap melestarikan Kain tenun Tradisonal dari berbagai daerah di Tanah Batak. 

Puncaknya adalah ketika dia dihubungi oleh desiner Ibu negara , Irene Prinka yang memilih  kain Simalungun untuk busana Ibu negara saat Upacara 17 Agustus 2019. Ini bukan menyangkut ketenaran dan Popularitas semata, melainkan ini bukti kepedulian akan tradisi budaya yang mulai terkikis.

Torang Sitorus beserta tIM Mengapit Luhut Panjaitan beserta Istri (dok. Torang Sitorus)
Torang Sitorus beserta tIM Mengapit Luhut Panjaitan beserta Istri (dok. Torang Sitorus)
Ada catatan panjang dibalik kain tenun khas Batak yang mulai dikenalkan pada masyarakat diluar Batak itu sendiri. Kini dan nanti Torang Sitorus akan lebih giat lagi mengenalkan kain tradisional Batak  baik itu Simalungun, Toba, Mandailing ataupun yang lainnya. 

Hal itu semata-mata untuk melestarikan budaya bangsa dari tanah Batak. Sekaligus upayanya meningkatkan nilai ekonomi bagi para penenun. Setidaknya upah penenun kini sudah tidak ratusan ribu lagi, melainkan  diatas UMR, imbuh Ito Sitorus.

Menutup percakapan lewat telepon, dia mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Istana dalam hal ini tim desainer  yang telah memilih kain Simalungun sebagai kain yang dikenakan oleh Ibu negara. 

Demikian pula dia  mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberinya support selama ini. Dengan rendah hati dia mengungkap semua itu demi budaya Masyarakat Batak, saya bersama tim hanyalah perantara atas kesempatan yang Tuhan Berikan. Seperti yang tertulis dalam Tas yang dibawa Ibu Iriana : Horas Tondi Madingin, yang artinya Selamat Sejahtera Sentosa, bagi kita semua tentunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun