Mengamati wajah-wajah penumpang,melihat lalu lalang kendaraan,bangunan pencakar langit,hingga terkadang menemukan realitas sosial yang kurang semestinya menjadikan saya menempuh lorong pemikiran yang kerap disebut dengan istilah kontemplasi. Padahal sih tak ubahnya dengan  kita melamun.
Buktinya, saat menjelang berbuka,bus yang saya naiki tersebut kembali membawa saya ke tempat semula,yakni sekitaran masjid Istiqlal.Al hasil waktu berbuka saya segerakan setelah hampir seharian saya melakukan tadabbur sosial
Ada yang mau mencoba??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H