Tidak etis memang mempertanyakan keislaman Prabowo. Andai Geerzt masih hidup, sosok Prabowo merupakan objek kajian yang menarik. Kira-kira Prabowo masuk dalam struktur sosial masyarakat keagamaan yang mana di Indonesia?. Bukan "santri" namun kenapa kelompok yang mengatasnamakan Itjima Ulama dan "Islam non Moderat" begitu mati-matian memperjuangkannya menjadi capres 2019?Sudahkah kita paham sejauh mana kadar ke-Islam-an Prabowo?
Hal sederhana saja, dalam hal kalimat tauhid yakni Syahadat. Sudahkan 100 % Prabowo di Jalan Tauhid, jika ternyata beberapa perilakunya jauh dari kesan taat garis vertikal-horizontal, Hablum minnallah dan Hablum Minnannas? Dalam hal Syariat, bagaimana shalatnya Prabowo? Atau hal kecil tata cara bersuci sebelum shalat. Sudahkan tartil dan tumakninah berwudlu dikuasai oleh Prabowo. Tentu bagi Prabowo menguasai sekian hektar tanah jauh lebih mudah dibanding dengan menguasai cara-cara sederhana dalam peribadatan Islam.
Bukti lain, shalat Jumat ala Prabowo pun sempat menjadi trending topik di media sosial. Terang-terangan Prabowo mengaku tidak pantas menjadi Imam dalam shalat lantaran ilmu agamanya masih rendah. Lantas apakah sosok capres 02 yang jelas mengaku memiliki ilmu agama rendah menjadi sedemikian digandrungi dan didukung habis-habisan oleh kelompok yang mengaku sebagai "paling Islam" di Indonesia?. Ironis bukan?
referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H