Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Srikendi Mencari Cinta Episode Persiapan Lamaran

12 Januari 2019   23:20 Diperbarui: 13 Januari 2019   01:02 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parno tidak banyak bicara, ia hanya menyodorkan kantong plastik hitam yang sedari tadi ia jaga keberadaannya

Paimun, sekretaris desa yang oleh warga dipanggil kang carik lantas membuka isi dalam kantong plastik hitam yang disodorkan Parno.

lembaran kertas terselip catatan layaknya memo :

Yth. Kang Carik

Kang Ini Srikendhi, 

Sri mohon bantuan , agar membantu kelancaran perjanjian Pranikah antara Sri dengan Thoyib.

Surat perjanjian Pranikah ini harus sudah siap saat acara lamaran nanti malam

Kiranya kang carik berkenan menjadi petugas pengganti notaris. maklum Desa kita belum memiliki sarjana hukum yang bekerja sebagai notaris.

Makanya, harapan saya satu-satunya, hanya kang carik yang bisa menjalankan tugas menggantikan notaris. 

Seperti halnya ketika ada warga yang melakukan jual beli tanah, rumah dan sebagainya.

Bukankah kang carik yang membantu menyiapkan keperluan surat menyuratnya?

demikian juga perjanjian pra nikah ini, Sri  percayakan penuh kepada kang Carik.

berikut tulisan perjanjian  yang sudah Sri  buat sebanyak dua lembar berisi 9 hal yang harus Thoyib penuhi jika ingin menjadi suami Sri.

Jika malam nanti Thoyib tidak mau menandatangi surat perjanjian yang sudah kang Carik Ketik Rapi, maka acara lamaran dianggap batal. Dan Sri tidak akan pernah mau menjadi istri Thoyib.

Helaan nafas panjang Paimun hembuskan. Wajahnya bingung dan tidak tau apa yang harus dia lakukan. Ada rasa penasaran untuk membaca halaman yang disebut Srikendi sebagai lembar perjanjian pranikah. sekaligus prihatin, sebab ini kali pertama ada perempuan desa yang mengenal istilah perjanjian pranikah. Bukankah sejatinya menikah itu juga merupakan perjanjian yang kadarnya lebih dari sekedar perjanjian pranikah?. Sebab menikah itu berjanji kepada Tuhan. Meski kadang dengan mudahnya ingkar dalam sesaat manakala situasi dan kondisi memungkinkan.

Paimun geleng-geleng kepala. Kasus si Pariha dan Darkem misalnya. Pasangan suami istri yang kerap saling lapor bahwa pasangannya selingkuh . Berulang kali pamong desa melalui Pak Lebe membantu penyelesaian, namun berulang kali pula mereka akur-rukun sesaat kemudian terdengar kabar ribut. Begitu seterusnya. Kening Kang carik menyergit. Lembaran kertas berisi tulisan tangan anak gadis mbok lurah, mantan atasannya diwaktu yang lalu dia baca dengan seksama.

Seketika Kang carik lupa, bahwa ada sosok lelaki di sebrang mejanya yang sedari tadi mengamati raut wajah kang carik. Lelaki bernama Parno itu terlihat kepo alias want to know...

####

ssstttt...kalian kepo juga kan?

Nantikan terus kelanjutan kisah Srikendi Mencari Cinta...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun