Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mendoan, Sroto, dan Getuk Goreng, Kuliner Andalan Purwokerto yang Wajib Dicoba

10 November 2018   23:37 Diperbarui: 12 November 2018   09:55 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga lembar mendoan saya pesan. Atraksi membumbui, menggoreng mendoan pun menjadi pemandangan yang bisa disaksikan secara langsung. Tempe tipis itu dicelup dalam adonan tepung berbumbu. Sreng....sesaat masuk dalam minyak panas. Aroma daun bawang yang melekat dalam tepung mendoan sedemikian harum tercium. 1 keping mendoan Sawangan berukuran lebar dijual dengan harga Rp 3500 saja. 

Itu Sudah termasuk sambal kecap yang disertakan saat kita membeli mendoan. Bagi pelancong dari jauh,membeli mendoan mentah lengkap dengan tepung bumbunya menjadi alternatif mencicip mendoan yang bisa digoreng dadakan sesampainya di tempat tujuan.

Sroto tampilan Gado-gado
Sroto tampilan Gado-gado
Soto legendaris jalan bank. dok pri
Soto legendaris jalan bank. dok pri
dok.pri Racikan Sroto
dok.pri Racikan Sroto
Usai membayar mendoan saya membawa bungkusan mendoan panas ke kawasan Jalan Bank. Sejatinya jalan itu bernama Jl Wirya Atmaja, namun orang lebih mengenalnya dengan Jalan Bank. Disanalah kawasan kuliner soto legendaris berada. Di Kota ngapak Purwokerto, sebutan soto pun sedikit berbeda. Penambahan huruf R setelah huruf S, membuat Sroto menjadi sebutan antimaensteamnya soto ala Purwokerto. 

Sroto menjadi kuliner antimainstream dalam khasanah kuliner kita. Tak seperti soto kebanyakan, Sroto disajikan dengan bumbu kacang tanah yang dihaluskan menyerupai bumbu pecel. Belum lagi taburan kerupuk mie berwana kuning dan kerupuk merah yang lengkap bertengger diantara bahan-bahan lain dalam semangkok sroto. 

Rasanya jelas nano-nano. Gurih kacang becampur segar kuah dan krenyes-krenyes kerupuk yang menyertai. Ada Sensasi  rasa tersendiri saat menikmati Sroto yang banyak dijumpai juga di kawasan Sokaraja. 

Penikmat sroto bisa memilih dua varian, yakni daging atau ayam. Harga Sroto ayam lebih ekonomis dibanding dengan Sroto daging yang dibandrol pada kisaran Rp.12.000 hingga Rp. 15.000. Semangkok Sroto dipadu dengan Beberapa Lembar mendoan? porsi cocok bagi seorang pejalan. Pantang pulang sebelum kenyang.

Tak lengkap rasanya wisata kuliner tanpa membawa pulang sesuatu yang dibungkus. Saya pun beringsut ke kawasan pasar manis Purwokerto. Disana, Mendoan mentah dijual seharga Rp 1500 per bungkus. Tiap bungkus berisi 3 keping tempe mendoan yang dilapis daun pisang. Direkomendasikan, membeli mendoan yang masih "bakal", alias belum jadi. Daya simpannya lebih lama, bisa lebih dari 3 hari. 

Tak terasa sedari pagi hingga siang hari saya habiskan untuk memanjakan diri menikmati kuliner Purwokerto, saatnya chek out dari penginapan pun tiba. Tak lupa saya singgah di kawasan Sokaraja, ditempuh dalam waktu 15-20 menit perjalanan dari kota Purwokerto. Di sepanjang jalan Jenderal Sudirman - Sokaraja, banyak toko-toko yang menjual camilan manis legit dengan warna hitam kecoklatan yang khas.

Seperti getuk pada kebanyakan, bahan dasar pembuatannya terbuat dari singkong. Dicampur dengan gula merah dan dibentuk bulatan yang tak sempurna. Kemudian di goreng. Itulah yang membuat getuk goreng sokaraja ini awet dan bisa dibawa sebagai oleh-oleh lintas daerah bahkan lintas negara. Getuk Goreng dijual kiloan. Dibungkus dalam "besek", yang terbuat dari anyaman serat bambu.

getuk goreng sokaraja. dok .pri
getuk goreng sokaraja. dok .pri
getuk goreng siap dikemas untuk oleh-oleh. dok.pri
getuk goreng siap dikemas untuk oleh-oleh. dok.pri
 Getuk Goreng sokaraja memiliki beberapa varian rasa. Original, nangka, Durian, Karamel, Kacang Hijau dan sebagainya. 1 kg getuk dijual seharga Rp, 32.000 - 36.000. Jika dirasa terlalu banyak membeli 1 kg, pelancongpun bisa membeli 1/4 atau 1/2 kg tergantung kebutuhan. Nah siapa yang pernah menenteng buah tangan dari Purwokerto? Getuk goreng salah satunya.

Sore pun tiba, saya bergegas menuju stasiun. Menunggu datangnya kereta Purwokerto - Madiun yang saya pesan melalui aplikasi pegi-pegi. Sungguh ini bukanlah sebentuk liburan. Hanya singgah untuk wisata kuliner. Sambil menunggu datangnya kereta, diam-diam saya pun merencanakan liburan yang sesungguhnya. Tak sabar untuk menikmati Liburan akhir tahun atau Liburan Tahun Baru nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun