Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Erick Thohir, "Political Darling" dan Sukses Jokowi Pada Pilpres 2019

13 September 2018   17:37 Diperbarui: 13 September 2018   18:37 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto cnnIndonesia.com

Kapal suksesi yang dinakhkodai ET tentu jauh lebih besar dari kapal perang yang digadang-gadang tetangga sebelah. Entah kenapa kubu Prabowo Sandi hingga saat ini tak kunjung melakukan serah terima kunci mesin pemenangan kepada Sang jenderal yang Konon didaulat sebagai Nakhkoda. Mungkinkah mereka tengah berebut posisi?. 

Koalisi 9 partai politik dari parpol pendukung lama, pendukung baru hingga pendukung pindah kamarpun tak rewel menerima hadirnya ET. Ada Apa gerangan?. Sementara di Kubu Sebelah saja yang jumlah koalisinya lebih sedikit, terlihat  belum "Greng" dengan penunjukkan Joko Santoso sebagai panglima perang yang hendak mereka ciptakan dalam perebutan tampuk kepemimpinan nasional  pilpres 2019. Mudah-mudahan, kekurang-"greng"an kubu sebelah dalam mengumumkan secara resmi Joko Santoso (JS) sebagai panglima perang bukan semata-mata risau. Sebab usia JS yang jauh dari jangkauan generasi milenial.

Erick Thohir sebagai bos media, bisa saja dengan mudah menjadi media darling melalui pengkondisian sedemikian rupa.. Namun hal itu tidak dia lakukan pada saat posisi strategisnya di Asian Games 2018. ET muncul sesuai porsi sewajarnya. Hal yang membuat kejutan bagi saya adalah, manakala ET muncul sebagai "political darling". ET diterima dengan tangan terbuka di kalangan partai politik, nyaris tanpa cela.

Ini potensi yang luar biasa. Saat politik identik dengan perseteruan, rivalitas tanpa batas, hingga konotasi peperangan yang mencekam yang banyak dimunculkan oleh kubu sebelah, hadir sosok humble, charming yang tak kuasa ditolak oleh para politisi sekelas Cak Imim, Roma Hurmuzy, Airlangga Hartanto Hingga sekelas Megawati.  Tak tangung-tanggung,Konon Jusuf Kalla pun siap menjadi mentor politik  bagi ET.

Tidak mengherankan jika satu persatu figur politik dari pihak lawan memilih untuk merapat ke tim pemenangan Jokowi.

Political Darling memperkuat soliditas internal Timses Yang Berujung Sukses

Sumber. Google searching
Sumber. Google searching

Percaturan politik sudah di depan mata. Pemegang tongkat komando Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf telah mulai bekerja. Pion-pion berupa peluncur isu dari kubu sebelah berdampak kecil bagi kuatnya tim Jokowi - Maruf. Justru energinya bertambah positif.

Sang political darling akan memperkuat soliditas internal tim sukses. Tidak main-main, head-to head pilpres 2019 hanya diikuti oleh dua kandidat. Bukan hanya siapa calon terkuat, melainkan siapa yang terlibat menggodok dapur suksesi dibelakang Capres-Cawapres.

Figur baru itu muncul dalam sinyalemen politik yang sedemikian mengemuka. Dengan raut wajahnya yang kalem, ET akan menjaga atmosfer  pilpres 2019 tidak dalam proporsi saling serang. Ini tentu berlawanan dengan kubu sebelah yang belum apa-apa sudah memantik mesiu layaknya perang. seperti dilansir dalam portal cnnindonesia.com, Adem ET menegaskan bahwa pertarungan di Pilpres harus lebih bermartabat dan tetap menjaga persahabatan antar kandidat agar persatuan masyarakat tetap terjamin.

"Kalau kita cinta Indonesia kita harus bersahabat tapi juga bermartabat," demikian ucap ET.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun