Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tak Perlu Panik Saat Dolar Naik, Masyarakat Tetap Berkah dengan Rupiah

6 September 2018   20:52 Diperbarui: 6 Oktober 2018   00:22 3028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Al Majeed. Naiknya Dollar tidak siginifikan pengaruhi geliat ekonomi kreatif di Papua

Dok.Al Majeed. Naiknya Dollar tidak siginifikan pengaruhi geliat ekonomi kreatif di Papua
Dok.Al Majeed. Naiknya Dollar tidak siginifikan pengaruhi geliat ekonomi kreatif di Papua
Begitulah, Sebagai seorang Ibu rumah tangga yang belakangan tenar disebut sebagai emak, saya orang yang lantang berteriak manakala harga kebutuhan di pasar tradisional meroket tajam. 

Meski kadang dilematis juga saat para emak justru diam-diam belanja Tas branded import. Sangat berbanding terbalik memang, harga tas branded terus naik semua emak diam. sementara harga telur naik masih dalam kisaran 0, 00000000 sekian persen dari tas branded justru menjadi pemicu para emak turun ke jalan.

Nah, Mak...., saatnya mendengar himbauan wakil presiden Jusuf Kalla seperti yang banyak dilansir di media massa . Bahwa masyarakat sementara tidak membeli barang mewah seperti Ferrari hingga tas Hermes. 

Lupakan istilah emak. Kembali serius ke soal naiknya nilai tukar dollar. Saya memang bukanlah seorang yang berlatar belakang ekonomi. Sadar saya tidak menguasai seluk beluk perekonomian global dengan detail ekonomi makro hingga mikro. 

Itulah kenapa saya ingin membuka mata dan membuka telinga terkait kenaikan dollar. Mana hoax dan mana realita. Agar tidak ikut panik. Terlebih malah ikut terlibat menyebar wacana diluar logika yang mengakibatkan keresahan dalam masyarakat.

Sebagai orang awam terhadap konstelasi ekonomi dunia, sebaiknya kita percayakan penuh penanganan kenaikan dollar kepada para ahlinya. Tidak turut membuat gaduh, akan menciptakan iklim kondusif bagi stabilnya rupiah. Fluktuasi itu dinamis adanya. Penyebab utamanya justru dipicu oleh faktor ekonomi bukan oleh kondisi internal Indonesia. 

Sumber.google.com Langkah pemerintah sikapi naiknya dollar
Sumber.google.com Langkah pemerintah sikapi naiknya dollar
Meski demikian, tentu naiknya nilai dollar tidak akan didiamkan begitu saja oleh pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah. Sukses dengan hajat olahraga berlevel Asia, pemerintahan Jokowi tetap mengambil langkah strategis. 

Ini tak lepas dari capaian Indonesia yang sukses membuka mata dunia dalam rangka memantapkan diri menjadi tuan rumah ajang bergengsi olahraga tingkat dunia 2032 nanti.

Jokowi tentu memiliki langkah visioner untuk tetap menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak dipandang sebelah mata secara ekonomi. Meski Amerika Serikat sedang berada pada puncak suksesi ekonomi dunia. Dengan melibatkan para ahli ekonomi, langkah yang diambil oleh pemerintah tentu butuh sinergi dengan banyak kalangan.

Sebagai warga negara Indonesia kita tentu tidak menghendaki dollar terus menerus menjadi raja diharapkan atas mata uang kita. Jika kita tidak bisa melakukan hal kongkrit terkait dengan dollar secara langsung, alangkah terpuji manakala kita tidak menjadi bagian dari sekelompok golongan yang justru membuat panik masyarakat berbekal rumors naiknya dollar menjadi hal yang sedemikian menakutkan.

Optimistik, tetap berfikir positif bahwa rupiah senantiasa membawa berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun