Makan Enak dan Kenyang Saja Tak Cukup, Kenali Kandungan Nutrisinya

Dewasa ini dunia kuliner menjadi gaya hidup yang mengasyikkan bagi kaum milenial. Saking asyiknya,  sayang jika ada varian makanan kekinian yang dilewatkan begitu saja.  Tak jarang orang mendatangi sebuah tempat hanya untuk menikmati makanan dengan rasa yang khas. 

Ada pula yang sengaja menarik pelanggan dengan menyajikan dalam porsi besar agar kenyangnya nendang. Itulah kamus dunia kuliner kekinian. Namun, Dibalik semua cerita enak dan kenyangnya suatu makanan, pernahkah kita mengenal apa saja nutrisi yang terkandung di dalamnya?.

Saya termasuk orang yang selama ini cenderung cuek dengan nutrisi. Asal enak dan membuat perut kenyang, makan apa saja tidak berpantang. please, dont follow me. Beruntung dunia kuliner saya sebagian besar merupakan olahan sendiri. 

Sebagian lagi tentu merupakan praktek icip sana icip sani. Ibarat kata memang lidah tidak bertulang. Makan apa saja dan dimana saja bagi saya sih ayo ayo saja. Hingga tiba keterpanggilan hati terhadap Danone blogger Academy jilid dua. Saya pun serta merta berfikir tentang nutrisi dan pola konsumsi makanan saya selama ini.

Anggaplah ini sebuah proses evaluasi, namun dengan penuh percaya diri saya yakin bahwa hal serupa terjadi tidak hanya pada diri saya. Masyarakat awam yang belum menjadikan kesehatan sebagai gaya hidup prioritas  terkesan mengabaikan kandungan nutrisi dalam makanan yang dikonsumsi. Tidak jarang menyantap makanan yang semuanya mengandung karbohidrat. 

Nasi dengan lauk mie goreng sebagai contohnya. Tanpa tambahan telur sebagai sumber protein ataupun sayuran yang mengandung vitamin. Bahwa sebagian besar masyarakat  seringkali menjadikan nutrisi sebagai  hal yang terabaikan itu adalah fakta. Hanya kalangan tertentu saja yang berusaha melek nutrisi.

Enak dan mengenyangkan, dua hal yang menjadi alasan seseorang menikmati makanan. Kita acapkali mengolah suatu hidangan tanpa pertimbangan nutrisi. Hanya pada konsidi-kondisi tertentu seseorang akan sangat memperhatikan kandungan nutrisi makanan dan minuman yang dikonsumsi. 

Pada saat kondisi sakit atau diet dibawah anjuran dokter. Diluar itu nutrisi ibarat teori yang dipahami semua orang namun jarang menjadi pertimbangan kala praktek menyantap makanan.

ilustrasi tabel nutrisi (sumber : https://apkpure.com)

Nutrisi atau kandungan gizi tidak hanya menyangkut Varian pengetahuan berupa  Karbohidrat, protein, Vitamin dengan berbagai jenisnya ataupun mineral yang banyak macamnya. Nutrisi juga dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya porsi  makanan yang terhidang. Nutrisi bisa ditilik dari segi kualitas ataupun kuantitas dalam tiap takaran. Hal yang harus dijaga adalah keseimbangan nutrisi sebagai pemenuhan zat-zat yang dibutukan secara menyeluruh dengan takaran yang pas. Tidak bisa kita hanya menyantap karbohidrat saja tanpa ada unsur gizi lain yang harus pula dipenuhi.

Saat kita menyantap menu favorit ala warung lamongan , pecel ayam misalnya, sepintas kita sudah merasa lega setidaknya kebutuhan nutrisi terpenuhi. Namun jangan lupa tetap memperhatikan porsi/jumlah yang kita makan. Dan pula cara pengolahannya. Ya, pengolahan makanan yang kurang memperhatikan kebersihan dan standar pengolaan higinitas juga berpotensi merusak kandungan nutrisi. 

Batasi porsi nasi dengan menambah varian lain berupa tempe/tahu goreng atau bahkan jenis sayur yang menyertai. Perhatikan minyak yang digunakan pemilik warung untuk menggoreng. Sebab minyak yang sudah berulang kali dipanaskan dengan warna yang keruh kehitaman menjadi indikator nutrisi dalam minyak sudah tidka lagi sempurna, bukan tidak mungkin hal tersebut dapat merusak nutrisi bahan makanan yang digoreng.

Pastikan sayuran berupa mentimun, kubis, daun kemangi masih dalam kondisi segar saat disajikan. Bisa juga ditambakan terung goreng. Hanya saja, terung yang digoreng cenderung menyimpan minyak yang lumayan banyak. Butuh waktu meniriskan yang cukup signifikan agar terung tersebut berkurang kandungan minyaknya. Atau bisa dicoba alternatif terung bakar misalnya.

cabe mengandung nutrisi sumber. buah cabe blogspot.com

Sambal tentu tak ketinggalan dalam santap menu pecel ayam. Atau menu-menu lain yang dapat menambah selera makan. Rasa pedas yang sudah berpadu dengan bahan lain berupa bawang, garam, tomat hingga terasi memiliki daya pikat tersendiri. Pernahkah kita tahu nutrisi yang terkandung dalam cabe?

Dilansir dari data USDA (National Nutrient Data Base), 100 gram cabe mengandung unsur nutrisi berupa vitamin dan mineral sebagai berikut :

–Vitamin C (asam askorbat) 240%
–Vitamin B6 (pyridoxine)39%
–Vitamin A32%
–Besi13%
–Tembaga14%
–Kalium7%
–Non Kolesterol

(sumber : https://mitalom.com)

Wah, siapa sangka dari satu jenis bahan berupa Cabe saja, kandungan nutrisinya sudah sedemikian rupa. Wajar jika kemudian sambal menjadi olehan cabe yang hits dan banyak digemari. Kita tahu dong, vitamin C, A dan B adalah nutrisi yang dapat menyokong aktifitas energi dalam tubuh kita. 

Kekurangan salah satu vitamin diatas berakibat pada ketidaknyamanan tubuh kita. Sariawan, gusi berdarah identik dengan kurangnya asupan vitamin C. Vitamin A cenderung bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Dan kurang pasokan vitamin B bisa berakibat protesnya syaraf berupa kesemutan dan kebas. 

Luar biasa bukan manakala kita berupaya melek nutrisi? Bahwa ternyata ada sekian banyak sumber nutrisi yang belum kita ketahui. Jika selama ini kita mengenal sumber vitamin  berasal dari buah-buahan, ternyata Cabe pun bisa menjadi alternatif sumber vitamin. 

Tentu saja dengan tetap memperhatikan kebersihan, dan pengolahan yang tepat ya. Ya, mulai saat ini saya akan belajar tentang kandungan nutrisi pada makanan yang saya olah, Anda juga kan?

Sssssttt...apalagi jika nanti bisa terpilih menjadi salah satu peserta Kompasiana Danone Blogger Academy. Sungguh bermanfaat sekali...