Sore pun berlalu. Setelah puas berjalan kaki menikmati sekitaran alun-alun Merdeka, Balaikota hingga melintas di beberapa pusat perbelanjaan yang salah satunya merupakan bagunan bersejarah, Â hingga sempat mengantar kompasianer asal Jakarta membeli oleh-oleh dan berwisata, kamipun kembali ke Wood Lot Hostel. Bersiap dengan agenda gathering alias Kopdar tipis-tipis.Â
dok. pri kamar mandi shower yang terpisah dengan water closet tersedia di masing masing lantai
Siraman air shower terasa segar mengguyur badan. Sayang, tidak ada fasilitas air hangat dari
water hitteryang terhubung ke shower kamar mandi. Sebagai pejalan hemat, kemanapun saya pergi saya selalu sedia peralatan mandi pribadi tanpa kecuali handuk kecil. Namanya juga Hostel ala Backpacker...meski ada fasilitas sabun dan shampoo yang bisa digunakan bersama, untuk fasilitas handuk tidak termasuk ya... Jika kebetulan tidak membawa handuk, pihak Hostel menyediakan handuk dengan sistem sewa dengan tarif lima ribu rupiah saja.
Malam kian segar lagi hangat selepas mandi dan menikmati jamuan makan malam yang disediakan pihak Wood Lot. Makan malam ini disediakan khusus dalam rangka gathering Bolang dan sharing dengan owner dan pengelola Wood Lot Hostel Malang saja. Diluar Agenda ini, aneka makanan hemat bisa di dapat disekitar lokasi kok.
dok. Diaz Dizman : Gathering Bloger Kompasianer Malang diselingi dengan sharing dari Pak IvanSaputra the owner seputar Wood Lot Hostel
Hadir selaku owner Wood Lot Hostel, pak Ivan Saputra di dampingi pengelola Hostel pak Salim Wijaya. Suasana gathering malam itu tak hanya menyoal saran , masukan kepada wood lot selaku pemberi priviledge, namun juga membahas beberapa rencana program Bolang di tahun 2018. Ketika larut malam tiba, masing masing dari kami pun bergegas menikmati istirahat bergaya kekinian diatas single bed yang ramai disebut dengan istilah konsep kapsul. Sungguh lelap layaknya backpaker yang seharian berjalan jalan memanggul tas ransel.Â
dok.pri sudut ruang seperti yang ada dlm suasana rumah
Seiring datangnya pagi, suasana layaknya sedang tidur dirumah terasa  betul. Membuka horden dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi yang terletak di bagian belakang ruangan misalnya. atau sekedar mendengar deru kendaraan yang melintas. Mengintip suasana luar melalui salh satu sudut berupa jendela kaca tanpa jendela termasuk hal yang saya lakukan pagi itu.
dok.pri mari sarapan, all you can eat and drink by self services
Sejurus kemudian, menuruni tangga menuju pantry untuk menyeduh secangkir teh atau kopi. Tersedia sarapan pagi dengan menu Roti dilengkapi aneka pilihan selai, meisis dan mentega. Semua dilakukan dengan self service. Benar-benar terasa suasana rumahannya. Dan ketika tengah ramai berkumpul anggota bolang, ada bisik bisik canda tawa..hayooo siapa semalam tidurnya yang mendengkur cantik?
dok.pri ganjel kuping antisipasi dengkuran tetangga sebelah
Ahahahaha...ya untuk sebuah stay in experience semacam ini, bersiap dengan toleransi tingkat tinggi manakala dari tetangga bed terdengar ritme dengkuran yang mengganggu buaian lelap kita. Butuh strategi memang, dan dengan jeli, pihak wood lot hostel menyiapkan ear plu atawa ganjel kuping dengan harga terjangkau?
Sudah siap untuk sebuah sensasi stay in experince hostel kapsul ala rumahan?
buktikan dengan menginap di Wood Lot Hostel Malang
Sayonara yaaa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya