Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiga Keseimbangan Tercipta, Antara Geliga, "Workaholic", dan Pegal yang Reda Seketika

4 November 2017   23:46 Diperbarui: 11 November 2017   06:48 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri pijatan ringan dengan geliga di betis kaki, cocok untuk para pejalan dan pekerja

Alangkah indah dan bahagianya hidup saat bisa memiliki pola hidup seimbang antara aktifitas kerja, istirahat dan menikmati saat santai sekedar jalani hobby. Tak sedikit dari kita yang berjibaku dalam rutinitas kerja yang menyita waktu. Jangankan meluangkan waktu untuk berolah raga dan menjalani hobby. Waktu makanpun terkadang terlewatkan begitu saja. 

Dulu sewaktu masih lajang dan bekerja di Jakarta, saya termasuk orang yang workoholic. Kalau sudah On bekerja, maka lupa waktu. Asyik terpaku di depan layar komputer selama berjam-jam. Awalnya sih hanya merasa tegang pada beberapa bagian tubuh. Tapi lama-lama berubah menjadi nyeri dan pegal yang betah bersarang. Sesekali menyempatkan diri untuk berolah raga.  Apa dikata, otot-otot seperti ditarik paksa. Ya, saya pernah menikmati aktifitas kaum urban hampir 10 tahun lamanya.

dok.pri Olahraga Ringan membakar kalori
dok.pri Olahraga Ringan membakar kalori
Berbicara tentang olahraga untuk membentuk kesimbangan rutinitas kerja, saya biasanya melakukan olahraga ringan. Saya pernah merasakan Njarem,sakit otot yang bertahan 3-5 hari setelah berolahraga. Padahal hanya latihan Yoga, itu pun tidak lama, hanya beberapa menit saja. Salah posisi bisa jadi , atau  karena saya yang diburu waktu maka tidak melakukan pemanasan sesaat sebelum melakukan gerakan yoga.

Nah, ini yang perlu diperhatikan, sebelum melakukan olahraga apapun jenisnya, pastikan sudah melakukan pemanasan alias warming up.Upayakan juga konsumis air mineral yang cukup sebelum berolah raga. Sehingga saat kalori terbakar dan keluar melalui keringat, kita tidak mengalami dehidrasi.

Lain dulu lain sekarang. Setelah menikah dan memutuskan untuk tidak lagi bekerja. Saya menjalani hidup yang lumayan santai. Tapi jangan salah, saya menekuni hobby yang rawan mengundang pegal. Sesekali travelling antar Kota antar Propinsi dengan moda transptasi umum seperti bus dan kereta api yang memakan waktu lebih dari 7 jam cukup membuat pinggang terasa pegal. 

Apalagi terkadang saya mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh perjalanan 3-5 jam lho. Rute perjalanan roda dua pun cukup menantang, misalnya saja Trenggalek-Madiun-via Sarangan- Karanganyar-Solo- Yogyakarta. Bisa terbayang kan pegal di bagian mana saja yang terasa?Biasanya jika sudah terasa tidak nyaman, saya memilih untuk beristirahat sejenak. Fokus berkendara menjadi kunci utama. 

Siapa yang menyangka, keseimbangan hidup itu terbentuk justru setelah saya berumah tangga. keseimbangan pertama,Saya lebih bisa menikmati hobby disamping menjalani aktifitas domestik sebagai ibu rumah tangga. Beruntung saya berstatus sebagai istri disaat musim emak-emak jaman now. Tidak ada yang terasa berat saat melakukan pekerjaan rumah tangga. Olahraga pun menjadi lebih sederhana. Mulai dari menyapu, mengepel, mencuci, hingga naik turun tangga saat menjemur, semua sudah termasuk olahraga ala saya. Apalagi belakangan sudah kenal dengan krim otot anti lengket yang hangatnya awet. Benar-benar lega.

dok. pri, Posisi meja Kerja dibawah AC dengan gerak terbatas dibekalang meja, cocok berteman dengan hangatnya geliga
dok. pri, Posisi meja Kerja dibawah AC dengan gerak terbatas dibekalang meja, cocok berteman dengan hangatnya geliga
Berbeda cerita dengan keseimbangan kedua. Ketika saya menjadi istri yang bisa meninggalkan dunia workoholic , suratan takdir justru menggariskan saya memiliki suami yang workholic.Dia bekerja di bidang konstruksi dan terlibat dalam proyek insfrastruktur menjadikan suami yang seorang tukang insinyur bekerja dengan sedemikian asyiknya. Jika sudah duduk menghadap laptop, dengan hitungan angka-angka, gambar teknik dan design yang dihadapi, Tubuhnya terpaku nyaris tanpa gerak sedikitpun. Dan itu dia lakukan selama berjam-jam.

Sebagai mantan workholic, saya tahu persis bahkan kadang ikut merasakan betapa pinggang, leher, pundak terasa kaku. Apalagi posisi meja kerja suami persis di bawah AC. Dilema tersendiri memang. Satu sisi kondisi lapangan yang panas dengan kantor lapangan yang portable terbuat dari kontainer yang didesain sedemikian rupa sangat nyaman dengan udara sejuk yang berasal dari Air conditioner. Namun disisi lain posisi kerja yang duduk berjam-jam dengan gerak yang minimal semakin berakibat pada tegangnya otot. 

Tak jarang, sebagai pekerja yang dibatasi dengan target pencapaian secara kuantitas, over times alias lemburmenjadi salah satu aktifitas yang memperpanjang periode ketegangan otot. Lambat laun, pegal menjalar hampir ke semua bagian tubuh. Tidak ingin pekerjaannya terhambat, tak jarang suami mengaduh ketika sudah dirumah. Berawal dari otot pundak, kemudian terasa hingga ke lengan tangan, punggung, pinggang hingga paha dan kaki yang jarak digerakkan akibat terlalu lama duduk.

Jika sudah seperti ini, memijit menjadi kewajiban istri untuk mengurangi  pegal dan nyeri otot yang dirasakan suami. Celakanya suami itu tidka suka dengan yang lengket-lengket menempel di kulitnya. Sedikit protes ketika rasa panas berlebihan dia rasakan. Beruntung sih, ada geliga yang sudah saya rasakan sebelumnya. Begitu di pijit dengan Geliga Krim sebentar saja, hangatnya terasa seketika dan bertahan lama. Wanginya membuat relaksasi tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun