Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Spirit Danamon Menjangkau Komunitas Agar Makin Mantap Melaju

16 Oktober 2016   00:03 Diperbarui: 16 Oktober 2016   00:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kapan kita butuh berkomunitas? itu kira-kira pertanyaan mendasar yang membuat kita semua akan berfikir tentang kebutuhan berkomunitas. Kemudian saya pun menelusur tentang hal prinsip yang terkait dengan berkelompok, berkumpul, berorganisasi hingga yang sedang hangat dibicarakan yakni tentang berkomunitas. Sejak zaman dahulu kala, manusia sebagai insan individu tidak bisa lepas dari sisi sosial dimana kebutuhan untuk bertemu satu sama lain, bercengkrama, bertukar ide/gagasan menjadi suatu hal yang harus dipenuhi.

"Zoon Politicon",demikian filsuf kenamaan Ariestoles menyebut. Dua kata tersebut menerangkan betapa manusia memiliki kodrat untuk hidup bermasyarakat, dalam hal ini berkelompok sosial. Dalam berkelompok itulah akan tercipta interaksi satu sama lain. Saya termasuk orang yang gemar berintekasi sosial. Hampir dua tahun saya cukup aktif berkomunitas melalui jejaring berbasis cyber media,sebutlah Kompasiana. Tidak sekedar berinteraksi di dunia maya, kami pun memupuk pertemanan di dunia nyata melalui beberapa kegiatan yang ada. Salah satunya ya Nangkring ini.

Awal Oktober lalu, bukan sebuah kebetulan bagi para pegiat Nangkring Kompasiana untuk kembali bercengkrama bersama Bank Danamon. Berlokasi di Menara Danamon lantai 22 di bilangan Rasuna Said -Karet Kuningan, bincang-bincang tentang komunitas ini berlangsung "sersan",Serius tapi Santai. Dari pihak Danamon hadir Toni Darusman selaku Chief Marketing Officer . Disamping itu Gandhy Inderayana Sastratenaya selaku Digital & Online Marketing Head Bank Danamon didampingi oleh Iskandar Zurkarnaen dari Kompasiana dan juga Andreas Aditya S, penggagas komunitas Nebengers menjadi panelis yang membagikan semangat berkomunitas dalam bincang hangat sedari pagi hingga siang.

 Di Usianya yang ke 60 tahun, Danamon melakukan transformasi optimal. Keberadaan Menara Danamon yang diresmikan sebagai kantor pusat pada akhir Juli 2016 lalu menjadi sejarah sekaligus semangat baru. Gedung dengan 21 santai dan 2 sky garden yang salah satunya berada di lantai 22 ini menjadi tempat yang cozy untuk mempererat silaturahmi bagi yang aktif berinteraksi dengan komunitasnya. Konsep open space-nya sesuai dengan semangat kolaborasi dan team work. Wajar saja, lha wong filosofinya berdasar pada logo Danamon berupa pijar berlian dimana cahayanya menerangi bangsa.

Siapa yang tidak betah bercengkrama di Menara Danamon?. Seperti Nangkring siang itu yang membahas tentang komunitas yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari para peserta. Ini baru salah satu cara Danamon membuat tiap insan yang berkomunitas merasa Hommy di Menara Danamon yang merupakan gedung ramah lingkungan dan hemat energi ini. Lantas, kenapa Danamon begitu bersemangat untuk menjangkau lintas komunitas ya?. Hal ini tentu tidak lepas dari semangat transformasi itu sendiri.

Menyadari bahwa perbankan memiliki ritme yang dinamis, Danamon pun berupaya merangkul komunitas lintas segmen. Termasuk diantaranya kalangan muda dan para pegiat media sosial yang selama ini piawai dengan dunia gawai. Cukup dengan mengikuti aplikasi media sosial yang diluncurkan Danamon, semua akses perbankan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Tidak tanggung tanggung, Danamon memiliki 6 akun media sosial yaitu @Danamon-akun korporasi, @myDanamon-akun personal dan referensi lifestyle, @HelloDanamon-akun CS, @KartuDanamon-akun promo kartu, @DanamonBiz-akun pengembangan bisnis, dan @DanamonDSP-akun untuk membangun bisnis. Keberadaan akun media sosial ini , sam ahal nya dengan keberadaan komunitas di Kompasiana.

Misalnya saja KPK ( kompasianer penggila kuliner), Koteka bagi yang hobby travelling, Kutu Buku, Ladiesiana dll tentunya memiliki ciri khas dan akun media sosial yang telah disesuaikan konten untuk menjawab kebutuhan para anggota komunitasnya. Demikian pula dengan komunitas Nebengers yang menjadi ikon baru cara menempuh perjalanan yang nyaman tanpa harus takut dengan stigma keamanan dan kenyamanan.

Semua itu tidak lepas dari semangat mantap melaju, Bisa!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun