Tidak apa-apa ibu banting tulang buat kue asal anak-anak bisa hidup lebih baik dari Ibunya. Begitu dia berulang kali menyebut dalam kalimat yang seakan ingin dia garis bawahi sebagai bentuk perjuangan seorang ibu atas masa depan anak-anaknya. Wajahnya begitu berbinar ketika ia berceloteh tentang anak-anaknya yang telah bisa mandiri. Konon ada anaknya yang sudah melanglang buana hingga Amerika sana.Â
Ada kesan bangga sekaligus kegigihan dalam diri sang Ibu. hal itu tersirat ketika ia melanjutkan celotehnya bahwa anak-anaknya memintanya berhenti bekerja membuat kue. Namun Sang Ibu justru memiliki alasan, bahwa bekerja itu justru menjadi hiburan baginya. Dalam celotehnya ia menyebut jika badannya justru akan pegal-pegal ketika menganggur alias tidak melakukan apa-apa.
Membuat kue-kue kering ibarat sudah mendarah daging baginya. Terlebih menjelang lebaran begini. Banyak pesanan yang harus disiapkan jauh hari sebelum memasuki bulan puasa. Si Ibu pun rela tiap hari harus bolak balik Pasar Minggu - Bojong Gede. Mengingat tempat pembuatan kue lebaran berada di Bojong Gede. Sementara dia tinggal di perkampungan yang berada tak jauh dari Stasiun Pasar Minggu. Untungnya naik kereta, jadi cepat dan tidak berat di ongkos. Demikian celotehnya seakan menegaskan bahwa sang ibu pun pengguna setia commuter lina
Tidak terasa, kereta membawa serta Sang Ibu dari Bojong Gede- menuju pemberhentianya di Stasiun Pasar Minggu. Melewati rute  Citayam- Depok - Depok Baru - Pondok Cina- Depok UI -Universitas Pancasila - Lenteng Agung- Tanjung Barat. Sang Ibu pun mengakhiri celotehnya dengan tawaran mampir kerumahnya kapada kami berdua. Dengan saling berpandangan terlebih dahulu, saya dan adik sepupu pun kompak mengucap terimakasih dan pesan untuk berhati- hati saat melangkah dari pintu commuter line.
Ah, celoteh ibu pembuat kue lebaran itu memberi arti bagi saya. Mata saya masih menatap bungkusan kue pemberian darinya sembari berharap lekas  sampai di Tanah Abang, stasiun pemberhentian akhir kereta. Saat kami tiba di Tanah Abang, Mungkin Ibu pembuat kue lebaran tadi sudah tiba di rumahnyanya. Sesekali kembali terngiang penggalan celoteh Sang Ibu pembuat kue lebaran. Perjalanan kami pun masih harus berlanjut dengan berganti jalur. Sebab Stasiun Kebayoran adalah stasiun tujuan kami sebelum kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan Ciledug raya.
####
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H