"Pak, Bu maaf ini hanya diagnosa sementara dari kami, tim medis dirumah sakit ini" Jawabnya
"Tapi bisa sembuh kan ya dok?" Bu Mif merajuk sembari meremas sapu tangan yang sudah basah dengan air matanya.
"Untuk pengecekan dan penanganan  yang paripurna, jika bapak dan Ibu berkenan bisa kami rujuk ke Rumah sakit khusus kanker di Jakarta" imbuh dokter Lusi
Pagi itu cerahnya mentari pagi seolah berganti dengan badai yang disertai dengan kilat yang menyambar. Meski pasangan suami istri itu cukup berpendidikan , namun istilah kanker darah yang sering juga disebut dengan leukimia seolah menjadi jelmaan dari malaikat izrail yang siap merenggut nyawa anak tersayang mereka dalam waktu yang cepat.
Sungguh orangtua mana yang ingin kehilangan anak. Terlebih Tegar selama ini tumbuh menjadi anak yang lincah dan menggemaskan. Diusianya yang belum genap 4 tahun. Sebuah realita harus dia hadapi. Melawan kanker darah yang telah menggerogoti sel darah merahnya selama ini.
(bersambung yaa..)
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Bulan Kemanusiaan RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H