Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Imut Dibalik Terciptanya Puding Manis dan Lembut

16 Juni 2016   03:39 Diperbarui: 16 Juni 2016   04:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri Mbak Nur Hasanah , peracik puding manis Pawonenuy

Sudah seminggu lebih gelaran Ngoplah (Ngobrol di Palmerah) itu berlalu. Nyatanya ada hal menarik yang tidak sekedar ingin saya tulis sebagai hal yang menggugurkan sebuah kewajiban. Ini tentang sesuatu yang luar biasa. Jauh dari kesan muluk-muluk. Berawal dari suapan kecil yang kena dilidah, selanjutnya terjadilah wawancara sederhana, terbuka dan bersambung dalam bentuk wawancara tidak langsung melalui Whashap.

Sore itu gerimis menjadi pengiring hajat Ketapels (kompasianer Tangerang Plus) di video room studio Kompasiana lantai 6 Gedung, Kompas Gramedia. Ini momen istimewa bagi saya, karena kali pertama saya bertandang ke Kompasiana. Seperti menjadi hukum alam memang, sesuatu yang dirasa istimewa pasti akan bertemu dengan keistimewaan lain sebagai sebuah rangkaian yang berkorelasi satu sama lain.

Usai pemaparan materi tentang wawancara dan pengantar reportase, peserta bak dibanjiri oleh menu camilan yang beraneka macam. Jajanan pasar yang terdiri dari kue-kue tradisional, makanan kering khas camilan rumahan tertata dalam piring-piring. Hingga muncul suatu kejutan. Ibarat makanan penutup yang meninggalkan kesan manis yang mendalam. Tersedialah puding dalam kemasan Cup diantar langsung oleh pencipta kreasi usahanya sendiri.

Tanpa ragu, semua menikmati suap demi suap sendok kecil plastik bening. Siapa tak kenal dengan Puding? Orang awam kadang ada yang menyebutnya dengan agar-agar, atau lebih modern sedikit dengan sebutan jelly. Sebenarnya ada ciri khas yang membedakan puding dengan agar-agar. Puding memiliki tekstur lebih lembut karena ada campuran susu dalam bahan pembuatannya. Sementara kebanyakan agar-agar dibuat tanpa tambahan susu. Dari warnanya agar-agar berwarna lebih bening.

Puding ini berukuran kecil. Cukup terasa nyaman bila dipegang dalam geggaman tangan. Rasanya manis, teksturnya lembut. Dikemas dalam cup plastik bening lengkap dengan tutup dan ditempel stiker merk. "PawoneNuy",  kata itu yang digunakan untuk mengenalkan brand- puding buatannya. Kesan pertama  nampak biasa saja. Kesan selanjutnya akan muncul setelah puding masuk dalam mulut. Bedakan rasanya, rasakan bedanya. Lumerrrr dan lekkerrr, cocok dikonsumsi kapan saja. Apalagi bagi pemuja berat badan ideal, puding ini cocok untuk pengganti camilan berlemak yang akan membuat berat badan tubuh semakin bertambah.

Siapa yang mengira, admin Kompasiana punya kreatifitas usaha. Ditengah kesibukannya menekuni dunia per-adminan, tertunaikan pula kreatifitas wirausaha. Melalui puding inilah Nur Hasanah, perempuan asal Tegal berbagi sedikit cerita dibalik usahanya.  Perempuan bertubuh mungil ini  menyelesaikan pendidikan Jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Padjajaran - Bandung. Sore itu mengawali "wawancara" santai mbak Nuy menjawab beberapa pertanyaan seputar rasa ingin tahu saya dibalik terciptanya puding-puding nan manis lagi lembut.

Tam : Sejak kapan sih mbak memulai usaha puding ini?

Nuy  : Mulai usaha puding  November 2015, namun 6 bulan sebelumnya mulai otak atik resep puding, bikin label dan sebagainya

Tam : kalau menjadi  admin di Kompasiana sendiri sudah berapa lama mbak?

nuy  : dari November 2012 (lama juga ya, sudah hampir 4 tahunan kurang lebihnya)

Tam : Bagaimana mensiasati  antara waktu kerja menjadi admin kompasiana dengan waktu produksi puding mbak?

Nuy  : Kebetulan di K , kan pake shift. Untuk membuat puding, kalo saya mesti anter orderan pagi , saya ambil shift siang atau sore. Minta tuker shift sama teman, ya                  jadi pinter-pinter atur waktu. Misalnya pas lagi ga sibuk saya cuci wadah pudingnya biar siap pakai. sering cek bahan baku ada yang kurang atau tidak,                            kadaluwarsa atau tidak. biar siap kapan saja.

Tam : Kok pudingnya dikasih nama Pawone Nuy ?

Nuy : Pawon artinya dapur , Nuy itu nama panggilan saya. Pawone Nuy dalam bahasa Jawa artinya dapurnya Nuy ..hahahah narsis. dari segi bunyi saya suka, dan              menginformasikan daerah asal dan nama pemiliknya. Kenapa namanya dapur?, karenanantinya bisa bikin makanan dan minuman lain juga.

Tam : ngomong-ngomong tentang dapur nih mbak, boleh tahu tidak ya, puding ini sendiri diproduksi di mana ya?

Nuy  : produksinya di rumah kos daerah Petamburan,

Tam : kalo puding ini diproduksi di Petamburan, trus selama ini distribusi pemasarannya kemana saja mbak ?

Nuy  :titip di Javaro Cafe - lobby Gedung Kompas Gramedia- Palmerah, Ada juga Meruya, Daan Mogot, Grogol. Pesanan terjauh di Ciputat

Tam : omsetnya sendiri sudah bisa menjual hingga  berapa cup puding sampai saat ini?

Nuy : Tidak pasti, reguler sih 50 cup/bulan belum termasuk pesanan. Pesanan terakhir 245 cup

Tam : Terakhir nih mbak, cerita dong suka duka selama usaha puding? trus mimpi apa kedepan terkait dengan usaha yang sedang dirintis ini?

Nuy : Sementara ini gag ada yang membantu berhubung di Kosan sebenarnya tidak boleh untuk usaha, padahal inginnya minta bantuan kalo ada orderan                     diatas 200 cup. Ada juga yang minta nomor saya untuk kerjasama dengan salah satu cafe atau resto di Central Park , cuma belum ada pembicaraan lebih             lanjut.  Saya sih pengen buka outlet makanan dan minuman pawonenuy, makanan yang enak tapi harga terjangkau. Semacam cafe gitu..

Tam : wahh semoga terwujud ya mbak...aminnn


mengakhiri wawancara lewat saluran Whashap pemilik usaha puding pawone Nuy ini menambhakan bahwa pudingnya di promosikan via instagram "Pawonenuy" .

Tidak tanggung-tanggung, ia juga menggunakan instagramnya untuk membagikan puding secara gratis melalui kuiz yang diadakan sebagai bentuk promosi. Penasaran dengan rasa dan tampilan puding ala Pawonenuy? Intip langsung Instagramnya ya...jangan lupa pesan untuk persediaan makanan penutup yang manis lagi sehat dirumah.

Nah, moment puasa juga cocok nih jadikan puding ini sebagai takjil berbuka. Buat komunitas atau kawan-kawan yang lagi merencanakan kumpul-kumpul buat buka bersama, buruan pesan puding yangtersedia dalam 3 pilihan rasa ini sama Mbak Nur Hasanah. Soal harga? pas dikantong kok

Terimakasih ya mbak Nur Hasalah, sudah berbagi dan menginspirasi,...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun