[caption caption="dok.pri Banner Take Me home di CGV blitz Grand Indonesia"][/caption]
Sepertinya kebiasaan nonton bioskop itu tertanam sejak saya kecil. Dulu, orang tua saya lah yang mengenalkan suasana bioskop kepada saya yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Era itu film laga yang diangkat dari serial drama radio berjudul Saur Sepuh membuat saya kecil, sedikit banyak mengerti bahwa menonton di Bioskop itu menyenangkan. Apalagi belum ada teknologi canggih yang bisa menjadi alternatif menonton film seperti di bioskop. Lain dulu lain sekarang.
Dari sekian banyak judul film yang tayang di bioskop, jujur saja sangat jarang saya menonton film horor. Maka dari itu ketika komunitas film kompasiana yang berlabel KOMIK Ini membuka peluang nonton bersama, apalagi selagi saya berada di Jakarta, bolehlah dicoba. Dan malam itu pun menjadi malam yang mendebarkan bagi saya.
Diawali dengan terjebak macet, saya pun sedikit terlambat bergabung dengan teman-teman komikers yang sudah memasuki studio 11 CGV Blitz Grand Indonesia yang terletak di lantai 8 West mall itu. Benar saja, begitu masuk studio dengan resiko berpisah dari rombongan saya pun dibuat kaget dengan tayangan layar bioskop.
Duhh, mana duduk di deret depan, sendirian tanpa teman begitu duduk di kursi dan melihat layar, yang ada langsung muncul wajah menyeramkan. Itulah kesan pertama menonton Film Thailand yang berjudul Take Me Home.
Thailand dikenal sebagai salah satu negara yang kerap memproduksi film horor. Take Me Home merupakan film terbaru keluaran negara gajah itu yang dibintangi aktor berwajah cute dan ganteng. Siapa lagi kalo bukan Mario Maurier. Hampir seluruh rangkaian cerita dalam film ini berfokus pada pemeran utama yang memerankan tokoh TAN.
Film Take Me Home digarap oleh sutradara sekaligus penulis naskah cerita yang bernama Kongkiat Khomsiri. Tan tidak sendirian dalam memadu akting seram. Bersama Wannarot Sonthichai yang berperan sebagai Tubtim; Nabhada Sukhakrit sebagai pembantu rumah tangga yang bernama Weaw; dan tokoh duda beranak dua Chiwin yang diperankan oleh Peter Noppachai dan 2 tokoh anak-anak bernama Jun dan Jin jalan cerita horor itu begitu misterius.
Saya sendiri karena datang terlambat kurang begitu paham dengan awal kisah dalam film Take Me Home. Namun konon, faktor hilang ingatannya Tan lah yang menyebabkan dia berada di sebuah rumah yang menjadi setting tempat adegan demi adegan menyeramkan itu.
Ada titik yang direka ulang untuk menggenapkan teka teki jalan cerita yang mengundang sergit bagi para penonton. Kisah yang sungguh apik dan patut menjadi pilihan bagi para penggemar film horor.
Sepenggal cerita yang bisa saya tulis adalah kisah 2 saudara kembar Tan dan Tubtim. Sempurnanya wajah Tan tidak demikian dengan Tubtim kecil. Di rumah masa kecil mereka itulah misteri demi misteri terjadi.
Ada sedikit sentuhan budaya mistis. Perubahan rupa wajah pun harus dibayar dengan banyak hal ganjil yang menambah kesan horor semakin kentara. Tan yang malang harus berulang kali masuk ke dalam perulangan titik setting tempat sehingga ada sedikit kesan lucu.
Ah, benar-benar ada nuansa beda ketika pertama menonton film horor. Jujur saya pada adegan-adegan tertentu saya menutup mata dengan selendang yang sengaja saya bawa. Trimakasih KOMIK Dan komikers. Sebenarnya hal yang membuat saya ingin menonton film TAke Me Home ini ada pada si Tan pemeran utama yang berwajah cute. Duhh Tan, ganteng-ganteng kok horor.
Ada yang masih belum nonton?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H