Â
dok.pri Tema JFFF 2016 Aneka Mie Nusantara dalam nuansa Kampoeng tempo doeloe
Â
Ingin menikmati suasana makan yang berbeda dari biasanya? Datang ke Kampung Tempoe Doeloe ala Jakarta Fashion and Food Festival yang digelar di La Piazza Kelapa Gading, bisa menjadi pilihan. Gelaran event yang memadukan antara kreasi fashion dengan aneka sajian kuliner ini berlangsung dari tanggal 22 April 2016 hingga 22 Mei 2016 mendatang. Masih cukup waktu bukan untuk menjelajah aneka menu makanan yang bisa dinikmati dalam nuansa tempoe doeloe?
30 April lalu, Kompasianer penggila Kuliner (KPK) menerjunkan 15 orang peserta gerebek KPK ke 23 yang menjelajah lokasi kampoeng tempoe dulu di area JFFF 2016. lokasi kampoeng tempoe doeloe terlihat semarak dan siap memanjakan lidah pengunjung dari pukul 16.00 - 22.00. Namun waktu untuk menikmati aneka sajian dan suasana tempoe doeloe menjadi lebih lama pada hari sabtu, minggu dan hari libur lainnya yakni dari pukul 11.00 - 23.00 WIB.
Â
Â
Sungguh kesempatan yang tidak terlupakan sore itu. Meski hujan sempat mengguyur kawasan Kelapa Gading dan sekitarnya, namun kehangatan cita rasa makanan yang tersaji disana mampu melawan hujan yang hanya sebentar. Nyatanya malam itu pernak pernik lampu dan ornamen khas bernuansa warna merah, kuning dan dan emas seolah menjelma menjadi pelangi di malam hari. Terlebih kami disambut dengan ramah oleh pihak penyelenggara JFFF dalam hal ini mbak Indri yang memberi gambaran singkat sebagai pengantar kami menikmati dan menentukan pilihan makanan.
Jakarta Fashion and Food Festival ( JF3) diselenggarakan rutin tiap tahun. Rangkaian acara JF3 ini terdiri dari beberapa segmen kegiatan antara lain : Gading Nite Festival pada tanggal 23 April laalu, Wine& Cheese Expo, Wine & Cheese Run pada 15 Mei 2016, Fashion Festival 27 April lalu dan Fashion Market. Dan yang tidak kalah menarik adalah Food Festival Kampoeng Tempoe Doeloe (KTD).
Food Festival Kampoeng Tempoe Doeloe (KTD) tahun ini diikuti oleh lebih dari 100 pelaku UKM Kuliner dari berbagai daerah. Adapun tema KTD yang bernuansa pernik pecinan kali ini mengambil tema Aneka Mie Nusantara. Maka bagi penggemar makanan pasta berbentuk mie ini, pilihan mencicip mie yang diracik dengan bumbu tradisional dari beberapa penjuru nusantara pun siap memanjakan lidah kita.
Â
Â
Berbekal sebuah kartu deposit yang digunakan sebagai alat pembayaran di lokasi JF3, peserta gerebek KPK ke 23 tanpa menunggu komando dari boz KPK, langsung berpencar. Berada di tengah kerumunan pengunjung lain. Sore yang cukup temaram menjadi waktu yang cocok untuk menyantap aneka sajian masakan lezat di Kampoeng Tempoe doeloe. Siapkan indera mata, pencium dan pengecap semaksimal mungkin dalam menelusur jejak kuliner nusantara. Tidak ada salahnya melihat-lihat terlebih dahulu dari satu kedai ke kedai lain.
Sungguh tidak akan terasa lelah kaki melangkah. Buka mata dan gerakkan bola mata selincah mungkin untuk melirik menu makanan mana yang akan di pilih. usahakan kondisi hidung dalam kondisi bersih agar dapat mencium aroma masakan yang tersaji. Ada seni tersendiri ketika lebih dari 200 gerai penyaji makanan khas dari berbagai daerah ini membuat mata dan hati kita galau, makanan mana yang harus kita pilih nih?
Â
Â
Jika anda termasuk penikmat nasi, tersedia menu pilihan nasi khas dengan aneka lauk pauknya. Sebut saja Nasi Ulam khas Betawi, Nasi Jamblang Cirebon, Beberapa Sajian Nasi Hainan dan bebek juga ada. Bagi penggemar sate ada juga lho gerai sate Madura dan sate ayam Ponorogo. Aneka jajanan mulai dari kue rangin, kue cubit, kue putu&klepon, tahu gejrot, rujak bebek hingga jajanan tempoe doeloe pun tampak menghiasai beberapa gerai yang ditata dengan ciamix. Dijamin membuat kita ingin menikmati.
Â
Â
Akhirnya, sesuai tema yang diusung saya pun memantapkan hati untuk mempersempit pilihan. Antara sajian utama berupa nasi atau mie. Sajian kuliner berbahan dasar mie saya pilih. Ada sekitar 8 sajian Mie Nusantara yang bisa menjadi pilihan. Sebut saja mie cakalang dari manado, Mie Godog Jawa, Mie ayam nyemek dan yang menggoda adalah mie Aceh Seulawah.
Â
Â
Seporsi Mie Aceh tumis daging menjadi pilihan untuk makan malah ditengah kemeriahan suasana KTD. Ada 2 varian rasa yang bisa dipilih. Mie Aceh Udang atau daging. Ada aroma dan bumbu rempah yang khas dari mie aceh ini. Sempat beredar kabar bahwa daun ganja menjadi salah satu bumbu yang dicampurkan dalam memasak mie Aceh. Jangan khawatir, Mie Aceh ini aman. Saya sempat bertanya secara langsung kepada penjualnya. Ternyata hal itu cuma gosip alias tidak benar. Seporsi Mie Tumis Aceh saya nikmati dengan harga cukup bersahabat yakni Rp 33.000 saja.
Â
Â
Jika dilihat secara keseluruhan, rata-rata harga seporsi menu makan besar berupa nasi atau Mie berkisar antara Rp 30.000 - 35.000 saja. Untuk Menu kudapan atau minuman berkisar Rp 7.500 - 15.000 saja. Tidak terlalu mahal bukan untuk menikmati aneka sajian eksotis dalam nuansa yang penuh kesan tempoe doeloe ini.
Oh ya, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukkan musik tradisional yang dipentaskan dipanggung terbuka ditengah gerai makanan. Makan malam akan terasa lengkap dengan menikmati suasana KTD di La Piazza. Yuks mumpung masih terlesenggara , lekas diagendakan kesana.
salam KPK
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H