Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelami Perjalanan Ala Pengembara Spiritual yang Multidimensional

11 Januari 2016   02:18 Diperbarui: 11 Januari 2016   02:52 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang hobby tampil wangi, inspirasi untuk bertandang ke sebuah masjid di Nagoya-Jepang menjadi alternatif destinasi wisata. HIngga kemudian Pengembaraan masjid di Asia ditutup dengan cerita berturut-turut tentang Ojeg sepeda di Kota Yangon - Myanmar.Beralih ke kisah Al-Quran dengan 10 bahasa di MAsjid Kapitan Keling - Malaysia Serta masjid Emas versi Manila.

Giliran Australia menjadi objek pencarian masjid oleh penulis. Tak begitu banyak ditulis dalam bab empat ini terkait keberadaan masjid di Australia. Hanya ada 3 destinasi pencarian masjid yakni Christchurch, Selandia Baru dan Canberra. Tak kalah menarik dengan benua-benua sebelumnya, bahkan dalam sub bab pembuka ditulis : Mau Shalat?, Ayo Bawa Kursi Sendiri.

Eropa dipilih menjadi Benua terakhir pencarian masjid bagi penulis.Kisah-kisah heroik mewarnai pengembaraan yang dimulai dari Amsterdam dimana masjid yang dikunjungi sempat dideklarasikan sebagai sarang "teroris". Terbayang bukan betapa situasi dan kondisi dalam pencarian masjid tak semuanya dapat berjalan dengan manis. Ada pula masjid dengan taman terluas di dunia yang berada di Brussel.

Moskwa. membaca Kata ini di halaman 224 mengingatkan saya pada sebuah syair lagu hits Scorpions : The wind of change

I follow the Moskva

Down to Gorky Park

Listening to the wind of change

An August summer night

Soldiers passing by

Listening to the wind of change

Ahhhhh serasa ingin terbang saya kesana. Dan benar saja, kalimat demi kalimat mengungkapkan betapa kota ini ramah pendatang. Hal itu terlihat darikutipan-kutipan bahasa Rusia yang ditulis. Ya jangan lupa "Navela" yang artinya belok kiri. Konon di Moskwa ini pulalah Shalat Jumat Paling lama di dunia ini ada. Bagi pengagum budaya dunia, cerita tentang "Tartar Cultural Centre"  menjadi bagian tak terpisahkan menggenapkan makna sebuah pengembaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun