Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu, Restu dan Bahagiamu Iringiku Menempuh Hidup Baru

27 Desember 2015   13:20 Diperbarui: 27 Desember 2015   14:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok.Pri Sungkeman : prosesi meminta maaf memohon restu dan doa kepada Ibu sekalian Bapak"][/caption]Tegalwangi-Tegal - Jawa Tengah

21 Agustus 2013,

Prolog : Malam itu menjadi malam khidmat. selepas Isya tertunaikannya Akad di depan Penghulu di sebuah mushola tak seberapa jauh dari rumah. Aku yang selepas maghrib telah dirias dalam balutan busana adat Jawa berupa batik dodot berwarna hijau bermotif emas. sementara Ibu hilir mudik sesekali menyambut tamu dan kerabat dengan sarimbit batik berwarna biru bercorak garuda. 

 

Kehendak,keinginan mu ibu terwujud sudah

Aku menikah dalam derai doa dan kebahagiaanmu ibu,

prosesi itu melepas aku memasuki tahap kehidupan baru 

aku berkeluarga

Teramat banyak kesalahanku selama ini, membuatmu khawatir melepasku hidup bekerja di ibukota tanpa ada yang menjaga

hingga akhirnya Tuhan menjawab doa-doa dan tangismu agar anak perempuanmu segera menikah dan ada yang menjaga dalam setiap  langkah

Ibu ...sungguh aku tidak pandai membahagiakanmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun