[caption caption="dok.pri Sesaat setelah Dirut Pertamina melatih generasi penerus silat "]
[caption caption="dok. Foto bersama di Nglanggeran"]
Ada Cerita dari Nglanggeran di 58 tahun Pertamina. Kehadiran CSR Pertamina selama kurung waktu 3,5 tahun pendampingan merubah wajah desa dan masyarakatnya yang semua merupakan perbukitan kering dengan pertanian yang belum maju serta perenomian yang kurang menjadi sebuah Desa berpotensi wisata yang masyarakatkan sangat partisipatif. Pertamina hadir tidak sendirian di Nglanggeran, bersama Pemda dan beberapa stakeholder terkait, terlaksanalah program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT). Program ini memiliki fokus pada pemberian pelatihan di bidang pertanian dan perkebunan. Sebanyak 135 kepala Keluarga tercatat sebagai peserta dengan total lahan seluas 12 Ha. Areal tersebut kini menjadi sentra komoditas buah nggul berupa Durian Montong dan kelengkeh Itoh.
[caption caption="dok.pri jajaran Pertamina bergantian menyerahkan santunan pendidikan sembari menanyakan cita-cita anak anak Nglanggeran"]
Wajar saja selepas pemberian santunan pendidikan bagi perwakilan anak-anak warga Desa Nglanggeran. Sajian Durian Ranum , Kelengkeng hingga rambutan menanti untuk disantap segenap rombongan. Masih ada  cerita ditengah pemberian santunan pendidikan. Disaat satu persatu jajaran direksi dan rombongan managerial pertamina yang hadir kepada anak-anak berwajah polos itu. Satu Persatu anak-anak tersebut ditanya apa cita-cita mereka ketika besar nanti. Dari 10 Anak yang ada masing-masing bercita-cita antala lain sebagai Guru, pelukis, Pilot, Polisi . Namun tak satupun mereka bercita-cita sebagai Pegawai Pertamina. Hingga akhirnya ada celetukan bahwa suatu saat nanti harus ada anak-anak dari Desa Nglanggeran yang bisa bekerja di Pertamina.
Dan Cerita dari Nglanggeran pun harus berganti meski hanya sesaat, ketika rombongan meninggalkan lokasi untuk santap siang di kedai tradisional terkenal "Mbah Cemplung" Pusat yang terletak di Kasihan Bantul. Sementara keseruan Gebyar Energi Pertamina terus berlangsung selama 3 hari dengan masing-masing cerita yang ada
Empat Pilar CSR Pertamina : Pemantik Terciptanya Kemandirian Energi Untuk Indonesia yang Mendunia
Terlihat Nyata di depan mata, 1 dari 100 desa yang dicanangkan dalam konsep Membangun Indonesia Bestari dengan Desa Mandiri yakni Desa Nglanggeran. Betapa tidak ada sekat dan jarak pertamina dengan masyarakat  yang terletak di kawasan pelosok sekalipun. CSR yang terkonsep  dalam empat pilar inilah yang menjadi pemantik terciptanya kemandirian energi untuk Indonesia yang mendunia. Berikut ini beberapa uraiaan berdasarkan apa yang saya lihat dari CSR Pertamina di Nglanggeran dalam konsep Kesatuan empat pilarnya :
1. Pertamina Berdikari
Sukses membina 100 Desa yang tersebar di 22 Propinsi untuk selanjutnya dilepas menjadi desa mandiri bukanlah hal yang mudah. Namun Pertamina sudah membuktikan komitmen salah misalnya adalah Desa Nglanggeran. Seperti yang sudah disebutkan diatas, Desa binaan Pertamina memiliki kurun waktu pendampingan tertentu misalnya untuk Desa Nglanggeran 3, 5 tahun. Tentunya pendampingan tidak akan dilakukan secara terus menerus. inilah yang kemudian menumbuhkan semangat berdikari. Dengan tatanan konsep yang sudah berjalan dan membuhkan hasil, tentu saja semangat kemandirian Desa dan warganya akan terjaga melalui potensi unggulan yang sudah bisa dinikmati khalayak. Sebut saja potensi Eko-wisata berbasis hutan atau perkebunan. Hal ini menjadi mekanisme bertumbuhnya kemandirian Energi. Energi dalam artian yang luas tentunya. Sudah banyak Eko wisata yang kemudian menambah khasanah pariwisata Indonesia bahkan mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara. KIta lihat saja Nglanggeran 2-3 tahun yang akan datang pasti sudah menjadi perbincangan wisatawan mancanegara, terlebih Yogyakarta dikenal dimata dunia sebagai Kota dengan sejuta pesona budaya.
2. Pertamina Hijau