Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan Panjang Ekplorasi Pesona Budaya Ubud Bali

7 November 2015   07:16 Diperbarui: 7 November 2015   11:06 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pri kantin dalam feri"]

[/caption]

Menikmati pemandangan dan suasana di atas Fery lumayan dapat mengusir penat. Tak terasa Feri hampir sandar di Pelabuhan gilimanuk. Semua penumpang kembali ke kendaraan utama masing-masing. Baik itu Bus, kendaraan pribadi ataupun pengendara sepeda motor. Antrian mengular kembali terjadi. Beruntung Bus yang saya naiki memperoleh parkir tak jauh dari pintu geladak. Bus bergerak lamban namun kemudian mengambil arah lahan parkir. Pak kondektur berteriak lantang perihal pemeriksaan KTP penumpang diharapkan turun dan menyiapkan KTP untuk di periksa di jalur yang tersedia. Tanpa Ba Bi Bu saya berbaur dengan antrian penumpang melewati beberapa pos pemeriksaan hingga akhirnya kembali naik ke dalam Bus yang berjarak sekitar 300 meter dari pos akhir pemeriksaan KTP.

[caption caption="dok.pri pos pemeriksaan"]

[/caption]

[caption caption="dok.pri pos awal pemeriksaan"]

[/caption]

[/caption][caption caption="dok.pri antrian panjang pemeriksaan KTP penumpang bus"]

[/caption]

Bus Melaju kencang di Jalan beraspal di Ujung pulau Dewata. Melintas wilayah Jembrana,tersaji pemandangan elok luar biasa. Di kiri jalan tampak hamparan pantai yang membiru, sementara di sisi kanan menjulang bukit meski tampak hijau menguning akibat kemarau berkepanjangan. Sesekali melintas bangunan arsitektur dengan detail ukiran yang khas. Tampak rumah-rumah bergaya arsitertur Bali. Di samping depan halaman rumah terlihat bangunan Pura yang menambah kesan estetis. Selama hampir 3 jam perjalanan, tersungguh pemandangan alam yang luar biasa. Padahal baru berada di daerah pinggiran Bali. Terkadang terlihat dari jauh sapi-sapi yang merumput. Nuansa yang jarang bisa ditemui mungkin selain di Bali.

[caption caption="dok.pri"]

[/caption]

[caption caption="dok.pri pantai di sepanjang jalan Jembrana"]

[/caption]

Memasuki wilayah Tabanan, pemandangan di kanan kiri sudah mulai berganti. Jalanan yang semula lengan menjadi sedikit padat oleh lalu lintas kendaraan pribadi. Sepintas saya melihat ada museum Ogoh-ogoh yang dilewati. Hingga kemudian tak terasa memasuki kawasan Badung yang artinya perjalanan akan berakhir tak seberapa lama lagi. Dan Bus yang saya naiki pun memasuki pelataran terminal Mengwi. Dan ternyata bus hanya sampai di terminal ini. Beruntung teman seperjalanan dari Banyuwangi mengajak saya menggunakan Apv (sebutan untuk taksi plat hitam, semacam travel dalam kota yang menggunakan mobil jenis yang disebut) menuju terminal Ubung Denpasar. Waktu tempuh hanya sekitar 30 menit, kami turun di seberang terminal Ubung. Berhubung ponsel saya lemah batere maka saya memilih untuk singgah di toko retail sembari numpang men-charger ponsel.

Lagi-lagi banyak dinamika terjadi tak hanya di aktifitas nyata, namun juga di Grup WA. Sekian banyak percakapan saya baca semua berisi saling support, meberi petunjuk dan harapan agar tetap bisa berkumpul di Bali. Lega rasanya, saya sudah melewati jalan panjang hingga akhirnya sudah berada di Bali. Tinggal selangkah lagi menuju ke lokasi penginapan di Courtyard by Marriot yang terletak di Jalan Camplung tanduk, Dhyana Pura- Seminyak. Dan jujur saja, keberadaan Grup WA eksplorasi pesona budaya mempunyai manfaat untuk saling mensuport satu sama lain. Sehingga untuk urusan transportsi menuju hotelpun tidak perlu repot dengan sendirinya. Sore itu Perjalanan Menuju seminyak penuh obrolan seputar wisata Bali bersama Ojek yang mengantarkan saya. Atas Bantuan Mas Nuz yang juga salah satu peserta saya diantar ojek yang cukup piawai mengenal daerah Bali.

Rembang Petang, lobby courtyard menjadi saksi perenungan jalan panjang menuju eksplorasi pesona Budaya Ubud Bali. Sore itu baru dua peserta yang hadir di Bali. Selebihnya memiliki jalan panjang yang harus ditempuh dengan ceritanya masing-masing. Sembari menunggu koordinasi dengan panitia, saya menyempatkan diri melihat sekeliling hotel yang marak dengan pusat pelayanan jasa Spa, resto bergaya manca, hingga penjul pernak pernik Bali yang di display di tiap toko. Setelah menikmati makan malam yang cukup menghangatkan perut. Akhirnya informasi kamar sementara saya dapat dari mbak Wida. Syukur tak terkira, malam ini saya menikmati istirahat bersama mbak Widha dan mbak Kiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun