Aku mengingat semua petuahnya, menjadi pribadi yang riang dengan segala aktifitas
aku membenamkan diri dalam geliat aktifitas kampus, nyaris tak ada waktu untuk mengucap cinta kepada lelaki lain
Hingga kemudian dia kembali muncul dengan selembar undangan pernikahan di tanganya
Dia menyodorkan dan bertanya :
"bisa datangkan Dis?" pelan terdengar
"pasti mas" Jawabku yakin dan meyakinkan bahwa dia memanggilku dengan nama Adis.
Dia pun berlalu, meninggalkan jejak dalam lembar Undangan Pernikahan
tertera namanya dengan nama perempuan yang menjadi tambatan hatinya.
Aku telah terkuatkan dengan proses ini. Aku menggenapkan cinta menjadi muara kasih tak bertepi
Aku ikut bahagia dengan bahagianya
Dalam waktu singkat aku menyiapkan semua untuk bisa melihat lebih dekat kebahagiaan mereka diatas pelaminan.