Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Pemanggang Roti untuk Berkah Prestasi Sekolah

7 Juli 2015   00:16 Diperbarui: 7 Juli 2015   00:16 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedikit berfikir panjang memenuhi  keinginan dan harapan untuk bisa mengikuti blog competition kompasiana kali ini  . Temanya sungguh luar biasa "Bekas Jadi Berkah" , apalagi ketika saya baca ketentuan di http://bekasjadiberkah.id/. Semua niat baik di bulan Ramadlan ini tentunya menjadi nilai lebih yang tidak bisa ditukar dikesempatan lain. Apalagi ada satu keinginan berbagi yang hingga saat ini belum dapat saya lakukan, meski itu di lingkungan terdekat yang saat ini saya diami. Alhasil pencarian barang-barang yang hanya disimpan pun memperoleh apa yang layak untuk di jual belikan. Alat pemanggang Roti yang saya beli tahun 2012 ini jarang sekali digunakan. Anggaplah ini sebagai barang bekas, tapi yakinlah bahwa konsdisinya masih sangat berkualitas. Maka dengan perasaan senang hati tahap demi tahap dalam kompetisi ini pun saya mulai.

Mengunjungi website OLX itu ...

Kesan pertama yang muncul dari halaman website jual beli online yang terkenal dengan tag line cara tepat jual tepat ini adalah kesederhanaan lebih tepatnya kesajahaan dan kemudahan (jauh dari kerumitan). siapa saja akan dengan mudah bertransaksi di website ini. saya mengawali dengan mengklik "Akun saya". Mengingat ini baru pertama kali saya mengunjungi website jual beli online saya pun mengisi format pendaftaran dengan email dan password yang saya miliki sebagai syarat pembuatan akun. Dalam hitungan menit aktivasi akun saya peroleh via email yang saya daftarkan. Dan saya pun mengikuti petunjuk sesuai ketentuan untuk mulai mengiklankan pemanggang Roti menjadi alat #BekasJadiBerkah agar bisa berbagi kepada sesama. Setelah menunggu waktu moderasi berakhir, muncul tampilan format iklan OLX seperti yang terlihat di capture atas tulisan ini. 

                                                

                                                

Ternyata ada seni tersendiri dalam melakukan transaksi jual beli di OLX. Tidak perlu ada kecemasan menerima komplain dari pembeli karena mekanisme pembayaran yang COD : Cash On delivery. Hal ini sekaligus bisa menjadi ajang silaturahmi antara penjual dan pembeli mana kala bertemu langsung untuk melihat barang yang akan dijual dilanjutkan dengan transaksi sepenuh hati. Ketika saya memasang iklan ini di halaman OLX, ada3.445.968 iklan lain yang dapat ditemukan tersebar di semua Propinsi. Tinggal pilih saja sesuai Propinsi domisili atau Propinsi yang memang sengaja dipilih pada saat akan transaksi nantinya. Bagi yang sedang mencari barang dengan variasi pilihan dan harga yang bersaing, OLX menyediakan beragam barang dengan berbagai kategori pilihan. Mulai dari kendaraan roda empat hingga roda dua, properti, gadget&elektronik, hobby&olahraga, kebutuhan rumah, kantor&industri, perlengkapan bayi&anak bahkan keperluan pribadi lainnya. Dan ternyata tersedia untuk jual beli jasa atau lowongan kerja. Sungguh luar biasa sistem jual beli dari halaman OLX yang saya cermati. Setelah cukup lama saya terpukau di halaman OLX, maka giliran tahap selanjutnya saya menuangkan kata-kata di kompasiana tentang sebuah keinginan agar dapat berbagi dengan sesama. 

Semoga menjadi berkah penunjang prestasi sekolah

Sungguh Masih sedikit barang berharga yang layak jual yang kami miliki, mengingat kami masih sering berpindah kediaman dikarenakan pekerjaan suami yang menyesuaikan dengan lokasi pekerjaan. Saat ini kami menghuni kamar sewa sederhana di kota Madiun. Baru tiga bulan terhitung dari bulan Mei kami menempati suasana rumah kos yang penuh kekeluargaan. Pemilik rumah menempati bagian belakang rumah, sementara empat kamar yang berada di depan lengkap dengan ruang tamu menjadi area yang disewakan. Sebut saja pak Roso, usianya belum 50 tahun. Sehari-hari dia bekerja sebagai sales canvasing menjual produk detergent yang tidak dijual di pasaran. Penghasilannya tergantung dari banyaknya detergent yang berhasil beliau jual. Pernah dengan bangga beliau menunjukkan perhitungan gajinya yang tidak lebih dari Rp. 750.000,-. Beliau tinggal bersama anak perempuannya yang masih duduk di kelas dua SMP. Eka, anak perempuan pertama sekaligus satu-satunya dalam keluarga kecil yang kini harus menjalani long distance family. Pak Roso harus melepas istri yang ia cintai bekerja di negeri seberang menjadi pahlawan devisa. Perputaran nasib menjadikan Pak Roso melepas kesuksesan usaha yang dulu pernah ia raih. Baginya kini bekerja keras, menjalani hidup dengan penuh syukur adalah hal yang harus ia lakukan agar putri semata wayangnya tetap bisa memperoleh yang terbaik di sisa usia orang tuanya.

Sebagai orang yang tinggal serumah, saya melihat betul semangat dan kerja keras pak Roso sebagai kepala keluarga. Belakangan baru saya ketahui bahwa pemasukan dari sewa kamar kos tidaklah ia kelola sendiri, mengingat status rumah yang disewakan dan yang ia tempati merupakan rumah pusaka keluarga besar mereka. Wajar saja pak Roso mau melakukan apa saja demi menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Tiap pagi Pak Roso mengantarkan Eka dengan sepeda kayuh yang tidak lagi bagus kondisinya. Siang hari, Pak Roso kembali mengayuh sepeda menjemput Eka pulang sekolah. jarak yang lumayan jauh ditempuh dengan sepeda kayuh. Eka membonceng sepeda yang tidak lagi tampak mentereng. 

                                         [caption dok.pri : Eka Kanan berbaju merah muda tanpa putih usia 13 tahun]

Eka menjadi pemecut semangat bagi pak Roso. Anak Perempuan itu sekilas tampak pemalu. Terkesan menutup diri, namun bila sudah kenal dia menjadi teman kecil yang menyenangkan. Akhir bulan Mei lalu,Eka berulang tahun, usianya genap tiga belas tahun. Pak Roso menggelar perayaan ulang tahun sederhana bagi Eka. Beliau bercerita tentang amanat istrinya yang mengirimi mereka uang untuk merayakan ulang tahun eka dengan mengundang teman-temannya. Bukan untuk berpesta tapi untuk berkumpul bersama biar eka merasa senang dihari ulang tahunnya.lagi pula hanyalah wujud syukuran yang sangat sederhana

Ada desir terenyuh saat pelaksanaan ulang tahun sederhana itu. Saya dalam masa peralihan dan adaptasi managemen keuangan, yang tadinya saya bekerja  memiliki penghasilan sendiri, selama kurun waktu empat bulan sejak Januari 2015 saya harus mengandalkan penghasilan tunggal dari suami. Sebenarnya setelah tidak lagi bekerja saya memulai usaha berjualan produk sambal lokal, namun pesanan yang tidak menentu menjadikan saya benar-benar harus memanage detail pengeluaran, terlebih untuk hal-hal yang bersifat dadakan dan donasi sosial. Minimnya anggaran untuk donasi sosial saat itu menjadikan saya belum bisa memberikan kado istimewa di hari ulang tahun Eka. Saya hanya membantu membuatkan nasi kuning yang dikemas dalam mika untuk dibagi ke tetangga. Beruntung saya masih menyimpan jaket yang saya beli dari kawan yang berjualan online yang ukurannya kekecilan. Jaket itu masih baru, labelnya pun masih melekat. Hanya Jaket itu yang kemudian menjadi kado buat Eka.

Genap tiga bulan kami tinggal di rumah keluarga Pak Roso. Eka pandai mengaji. Saat ini dia sudah sampai di Surat Ar-Rahman Juz ke 30. Sesekali ketika ada PR sekolah, dengan senang hati saya membantunya belajar. Eka senang belajar bahasa Inggris. Sesekali saya memancing dia dengan percakapan dalam bahasa inggris sederhana, Eka dengan riang mengucapkan kalimat bahasa Inggris dengan baik dan benar meskipun belum begitu lancar. Tengah Juni lalu Eka menerima raport kenaikan kelas. Kedekatan kami membuat Eka mampu mengekspresikan ungkapan kegembiraannya saat dia dinyatakan naik ke kelas dua. celotehnyanya riang saat kami bersama-sama melihat deretan angka perolehan nilai yang tertera dalam raportnya. Nilainya bagus, tidak ada yang kurang. Hanya lemah di Ilmu Pengetahuan Alam, namun masih tetap dalam rata-rata kelas. Ingin saya memacu semangat dan prestasi belajar Eka dengan memberi sesuatu yang bermanfaat di sekolahnya. Mungkin tas sekolah baru sebagai ganti tas lama Eka yang tampak kurang terawat, atau sepatu baru, agar saat hujan ada sepatu cadangan yang tetap bisa Eka pakai. 

Seandainya saya masih bekerja, kelonggaran keuangan yang saya miliki akan menyisakan anggaran berbagi lebih. Kapan saja bisa membantu sesama. Tapi kini saya harus benar-benar bijaksana mengelola keuangan rumahtangga. semoga saja saya bisa mewujudkan niat saya berbagi berkah kepada sesama meski belum dalam jumlah yang banyak, meski baru bisa dalam lingkup terkecil di sekitar lingkungan yang kini saya diami. Sungguh dalam keterbatasan saya tetap ingin bisa berbagi.

Hanya ini upaya yang bisa saya lakukan, pemanggang roti yang saya iklankan di OLX akan saya gunakan untuk membelikan tas atau sepatu baru yang akan menunjang prestasi sekolah Eka. Inilah saatnya ‪#‎BekasJadiBerkah‬

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun