Tamita Wibisono (88)
Siang itu semua dihebohkan dengan sebuah acara pernikahan. Undangan yang tersebar menjadi tanda bahwa ikatan cinta mereka telah mencapai titik puncak komitmen. Apalagi yang harus mereka tunggu untuk mengakhiri pertanyaan hati seorang Ibu Kapan anakku menikah, meskipun akan muncul pertanyaan berikutnya yakni kapan punya momongan?. Tapi setidaknya perjuangan Fahmi dan Putri selama ini menjadi momen kebahagiaan bagi para sahabat-kawan terlebih keluarga.
kami pun larut dalam suasana pernikahan yang membahagiakan seluruh undangan yang hadir, aneka suguhan menambah betah para tetamu yang asyik dengan sekian percakapan tentang perjuangan cinta sang mempelai. alunan lagu menambah syahdu suasana bersatunya dua insan dibawah ikatan pernikahan.
Tak henti Fahmi memandang wajah ayu perempuan yang telah resmi dipersuntingnya menjadi istri. Dalam Balutan Busana bak Permaisuri hati yang akan menjadikannya Raja dalam singgasana rumah tangga, mereka tak henti menebar senyum, sapa dan salam dari para tetamu yang silih berganti  mendatangi pelaminan jingga. Di tangan mereka tersemat cincin yang telah lama mereka pesan.
"cubit tanganku..tapi jangan keras-keras nanti sakit" bisik Fahmi dengan mesra ke telinga Putri
"kenapa...??kok pake acara cubit-cubitan segala? putri memandang gemas wajah Fahmi yang tampak bersinar karena make up tipis menempel di wajah laki-laki pejuang cintanya
"kita tidak mimpi kan?" dan sebuah cubitan kecil mendarat di pipi putri
Rasanya semua terbayar sudah.dari awal perkenalan , masa pendekatan hingga kemudian mendapat lampu hijau dan restu untuk menikah. tentunya tidak bisa sekedar dimaknai terbayar dengan uang. karena perjalanan cinta Fahmi- Putri mengalami pasang surut perasaan, campur aduk emosi , cemburu hingga rindu mendalam manakala tidak bertemu dalam kisaran waktu tertentu.
sejak diputuskan 7 maret sebagai tanggal pernikahan. waktu seolah cepat berjalan. tidak ada hari tanpa persiapan. meski semua sudah terencana namun detail tiap unsur yang ada menjadi percik tantangan yang harus bisa terselesaikan
"Undangan apa sudah siap?""semua daftar tamu jangan sampai ada yang terlewat ya" pertanyaan sederhana itu yang sempat mendera Fahmi dari seorang Putri
belum lagi penentuan dekorasi pelaminan, dominasi warna bunga dan daftar panjang persiapan yang setiap hari menjadi daftar yang harus di amati
Dan persiapan menuju pelaminan itu menjadi kisah dibalik layar hingga semua yang hadir menyaksikan kebahagiaan tanpa ada lagi yang bertanya bagaimana rasanya jadi pengantin. semua perjuangan demi bersatunya cinta Fahmi dan Putri tidak akan berhenti hanya pada saat pelaminan. akan ada episode demi episode perjuangan cinta mereka berdua mengarungi bahtera rumah tangga
selamat menempuh hidup baru...Bahagia selalu dengan kebersamaan yang penuh cinta
NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di FBÂ Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H