Mohon tunggu...
Tamira Rizkita Billah
Tamira Rizkita Billah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Universitas Jember

OKE

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gotong Royong sebagai Wujud Pengamalan Pancasila dalam Kehidupan Perkotaan

14 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 14 Juni 2024   16:07 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia bukan hanya sekedar kumpulan nilai yang diatur dalam konstitusi, tetapi juga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai luhur dalam Pancasila adalah gotong royong. Meskipun kota berkembang pesat dan semakin modern, semangat gotong royong tetap relevan dan penting sebagai perekat sosial. Artikel ini akan membahas bagaimana gotong royong dapat diterapkan dalam kehidupan perkotaan sebagai bentuk pengamalan Pancasila.

Makna Gotong Royong

Gotong royong secara harfiah berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini adalah bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela demi kepentingan bersama. Dalam konteks Pancasila, gotong royong mencerminkan sila ketiga, Persatuan Indonesia, dan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Tantangan Kehidupan Perkotaan

Kehidupan di perkotaan sering kali diwarnai oleh kesibukan, individualisme, dan keterbatasan waktu. Akibatnya, interaksi sosial antarwarga menjadi minim. Apartemen, perumahan elite, dan lingkungan perumahan padat penduduk kerap kali hanya menjadi tempat tinggal tanpa ada ikatan sosial yang kuat. Selain itu, permasalahan sosial seperti sampah, kemacetan, dan banjir memerlukan kolaborasi warga untuk menemukan solusi yang efektif.

Implementasi Gotong Royong dalam Kehidupan Perkotaan

1. Kerja Bakti Lingkungan:

Salah satu bentuk implementasi gotong royong adalah melalui kerja bakti lingkungan. Warga bisa bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar, memperbaiki fasilitas umum, dan mengelola sampah. Kerja bakti ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga.

2. Kegiatan Sosial dan Keagamaan:

Gotong royong dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti bakti sosial, penggalangan dana untuk warga yang membutuhkan, serta kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak pihak. Misalnya, dalam perayaan hari-hari besar keagamaan, warga bisa saling membantu dalam persiapan dan pelaksanaannya.

3. Pembentukan Komunitas Warga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun