Ramadhan memang bulan penuh berkah, bulan ampunan, dan bulan suci dimana umat muslim berlomba melakukan ibadah demi memperoleh ridho Ilahi. Salah satu ibadah yang paling sering dilakukan di bulan Ramadhan adalah bersedekah, berbagi dengan sesama. Allah SWT menjanjikan pahala berlipat-lipat bagi mereka yang mau berbagi dengan sesama karena Allah semata.
Bersedekah bisa dilakukan dengan berbagai cara, ada yang membagi-bagikan rezeki kepada anak yatim, melakukan pertunjukan amal, dan masih banyak lagi. Dan salah satu cara bersedekah yang sedang trend di bulan Ramadhan adalah Sahur On The Road, yaitu membagi-bagikan makanan sahur di jalanan untuk kaum dhuafa, terutama para tunawisma.
Sahur On The Road ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam sebuah komunitas. Ajang ini tidak hanya sebagai sarana untuk berbagi dengan sesama, tetapi juga dapat memperkuat tali silaturahim antaranggota komunitas.
Namun, tadi malam (12/8/2012) Sahur On The Road yang dilakukan oleh sekelompok orang berujung ricuh. Peserta Sahur On The Road bentrok dengan warga di Jl. Otista, Cawang, Jakarta Timur. Penyebab bentrokan, warga kesal lantaran beberapa peserta Sahur On The Road ugal-ugalan di jalan sehingga mengganggu pengguna jalan lain.
Sungguh disayangkan hal yang semacam ini terjadi. Tujuan mulia kegiatan Sahur On The Road dikotori oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Ugal-ugalan di jalanan dan terkesan hanya hura-hura saat mengikuti kegiatan tersebut.
Saya pernah beberapa kali melihat kegiatan Sahur On The Road. Salah satunya yang dilakukan oleh anggota komunitas mobil. Mobilnya bukan mobil biasa, tetapi mobil mewah. Bahkan tak sedikit yang beberapa anggota komunitas tersebut usianya masih sangat belia. "Wow, hebat banget ABG dah punya mobil mewah. Gw aja motor belum kebeli," itu yang terlintas dibenak saya saat melihat anggota komunitas mobil yang masih belia itu.
Tak jarang di antara mereka ada yang iseng membunyikan klakson. Konvoi, terkesan hura-hura, tidak tertib berkendara, dan mengganggu pengguna jalan lain. Kalau begini, tujuan Sahur On The Road-nya untuk ajang pamer dong?
Semoga saja tidak ada lagi peserta Sahur On The Road yang ugal-ugalan dan menganggu pengguna jalan lainnya, apa lagi sampai berujung ricuh. Niatkanlah melakukan Sahur On The Road untuk berbagi kepada sesama karena Allah SWT, bukan niat untuk pamer, ikut-ikutan atau gaya-gayaan. @TamiPudya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H