Rosululloh sebagai Rahmatan Lil Alamin memiliki 4 sifat yang wajib kita ketahui sebagai seorang muslim. 4 Sifat tersebut diantaranya adalah Sidiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (Menyampaikan wahyu Allah) dan Fathonah (cerdas). dari salah satu sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW adalah sifat fatonah yang berarti cerdas.
 Bagaimana mungkin seorang Rosul memiliki kemampuan untuk meyakinkan pengikutnya mengikuti ajaran dan dakwahnya jika ia tidak memiliki sifat cerdas. Bahkan, dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Rosululloh, umat muslim beberapa kali memenangkan perang melawan kaum kafir yang menentang ajaran Rosul.
Sebagai umat muslim yang bertaqwa dan meneladani sifat yang dimiliki oleh Rosul, kita harus senantiasa terus berusaha belajar , menjadi orang yang cerdas dan juga berilmu. Tidak hanya sebatas cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu menjaga etika dan mengimbangi dengan ilmu spiritual.
Mencari ilmu adalah wajib hukumnyaÂ
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah)
Orang yang cerdas tentu tidak hanya lahir begitu saja, perlu pengorbanan dan juga pengalaman dalam hal mencari ilmu. Sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk menuntut ilmu, tidak ada batasan usia, golongan bahkan jabatan,
Rasulullah SAW bersabda: "Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat."
Dari hadist tersebut sudah jelas bahwa tidak ada batasan waktu kapan kita harus berhenti mencari ilmu, bahkan hingga akhir usia kita. Hal demikian juga selaras dengan salah satu pepatah tokoh besar dunia, Steve Jobs yakni "Stay Hungry, Stay Foolish" yang artinya teruslah merasa lapar dan bodoh terhadap ilmu pengetahuan.Â
Jangan pernah merasa cukup atas kemampuan atau ilmu yang dimiliki karena sebenarnya banyak hal yang belum kamu ketahui di alam semesta ini. Â
Menyeimbangkan ilmu dunia dan akhirat
Diibaratkan ada seorang yang memulai sebuah bisnis baru, setiap hari ia berdo'a dan menghabiskan waktunya untuk beribadah agar usahanya lancar dan sukses, tapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelola sebuah bisnis dengan baik, apakah usahanya tersebut akan memberikan hasil sesuai dengan ekspektasinya?
 Sebaliknya, ada yang pintar dan suskes mengelola usahanya tapi hanya berniat mencari keuntungan saja dan tak pernah menyempatkan untuk beribadah kepada Sang Pemilik Rezeki, akankah hasil yang dia miliki itu juga berkah?
"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,"Â (HR Ahmad)
Jadikan ilmu akhirat sebagai dasar dan pondasi kita dalam mengerjakan suatu hal dan gunakan ilmu dunia untuk mengaplikasikannya. Jangan memfokuskan pada salah satu saja, apalagi melupakan salah satunya. Ingat ! ilmu tanpa agama adalah cacat dan agama tanpa ilmu adalah buta.
Beradab dalam berilmuÂ
Ada pepatah yang mengatakan bahwa
"Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh"Â [al-Jami' lil akhlak ar-Rawi, 1/80]
Tidak hanya kecerdasan secara intelektual, orang cerdas yang mengimbangi ilmu dunia dan akhirat akan senantiasa memiliki mental atau kecerdasan emosional yang baik. Tidak gampang marah, mampu menahan emosi dan tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.Â
Setinggi apapun jabatan seseorang, seberapa banyak gelar yang dia miliki, ketika dia tidak memiliki adab maka orang-orang pun akan hilang respect terhadapnya. Maka jadilah, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan juga etika dalam kehidupan.
Berilmu baik secara intelektual, emosional dan spiritual menjadi salah satu bentuk kita dalam meneladani sifat wajib yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Untuk menjadi cerdas, tidak hanya bisa dilakukan sengan mengadah dan memohon dalam do'a, tetapi juga ada aksi yang harus dilakukan, dalam hal ini adalah selalu semangat menimba ilmu, tidak pernah merasa cepat puas dan sombong dengan apa yang dimiliki sekarang.Â
Selalu menjadi pribadi yang ingin terus berkembang, tidak berhenti belajar karena merasa cukup, dan akan lebih baik lagi jika ilmu yang didapatkan bisa di gunakan untuk kebermanfaatan banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H