Mohon tunggu...
Tami Kurniawati
Tami Kurniawati Mohon Tunggu... -

ikom c - UIN Suka - 2011

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Becak Direkomendasikan ke UNESCO

17 November 2012   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:10 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_224174" align="alignleft" width="307" caption="dokumen pribadi"][/caption]

Apel besar becak se-DIY yang diselenggarakan oleh DIT Lantas Polda DIY bertempat di Alun-alun Utara tembus rekor Muri, acara ini berlangsung sangat meriah dan semarak.

Yogya - (13/11) Pelaksanaan apel besar becak Se–Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka Hari Ulang Tahun Lalu Lintas ke-57 Tahun 2012 di Alun-alun Utara Yogyakarta berlangsung meriah. Dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kepala Koordinator Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia, Kepala Polda DIY, Liantas DIY, Danlanud AU, Danrem, anggota dari jajaran Polda DIY, Jaya Suprana selaku ketua MURI, dan seribu pengemudi becak di Yogyakarta.

Becak merupakan kendaraan tradisional daerah Yogyakarta yang saat ini masih beroperasi. Kendaraan yang saat ramah lingkungan dan sangat murah ini dijadikan icon dalam acara Hari Ulang Tahun Lalu Lintas ke – 57.

Acara yang menggelorakan slogan "Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" ini menjadikan becak sebagai maskot kendaraan yang tidak pernah mengalami kecelakaan. Selain itu juga, seluruh becak juga ditempeli dengan stiker sebagai simbol bahwa becak tersebut merupakan pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

Suasana apel besar becak se-DIY ini juga memberikan banyak sekalihiburan kepada masyarakat sekitar, peserta apel dan seluruh undangan dengan menghadirkan tari - tarian dari sanggar tari Didik Nini Thowok dan Seniman Musik Malioboro.

Salah satu tujuan dari acara ini adalah untuk memecahkan rekor MURI ( Museum Rekor Indonesia ). Tak hanya bertujuan untuk memecahkan rekor se-Indonesia namun juga telah memecahkan rekor tingkat dunia dan diperkirakan akan masuk dalam Guiness Book of Record. Sungguh hal ini merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga membanggakan bagi anggota DIT Lantas Polda DIY selaku penyelenggara acara yang spektakuler tersebut.

[caption id="attachment_224175" align="alignleft" width="302" caption="dokumen pribadi"]

1353167983726183944
1353167983726183944
[/caption]

Acara yang berlangsung semarak dan meriah ini kemudian ditutup dengan acara Traffic Dance dari seluruh anggota DIT Lantas Polda DIY. Tak hanya itu saja, anggota DIT Lantas Polda DIY juga menarikan tarian yang sedang nge – trend dan populer di kalangan anak muda jaman sekarang yang berasal dari negeri gingseng korea selatan yaitu Gangnam Style, tarian ini dilakukanbersama dengan sebagian tukang becak yang turut hadir dalam acara tersebut.

Pada awalnya acara tersebut hanya bertujuan untuk memecahkan rekor se-Indonesia saja, namun setelah melihat di lapangan dengan ribuan masyarakat yang memenuhi lapangan tersebut kemudian Jaya Suprana memutuskan untuk memberikan rekor dunia pada acara tersebut. Beliau beralasan karena hanya di Daerah Istimewa Yogyakarta lah satu-satunya kota yang memiliki kendaraan tradisional becak seperti ini dan hingga sekarang kendaraan tradisional ini masih ada hingga sekarang. Di negara lain memang ada beberapa kota yang memiliki kendaraan tradisional seperti becak ini namun tidak sebanyak di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di kota Paris (Perancis), sehingga tidak mungkin di kota lain bahkan negara lain yang akan bisa menyaingi kota Yogyakarta yang menggelar apel besar bersama 1.000 pengemudi becak yang sedemikian meriah dan semarak, begitu ungkapan yang dikemukakan oleh ketua MURI ini.

Untuk selebihnya ketua MURI Jaya Suprana juga mengemukakan bahwa pihaknya akan merekomendasikan kendaraan tradisional becak ini ke UNESCO sebagai warisan budaya dari Indonesia yang harus di lestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun