Ambon, 05/02/18. Sosialisasi Beasiswa Perguruan Tinggi dan motivasi #KuliahTakGentar  yang dilaksakan secara bersamaan di seluruh Indonesia oleh Beastudi Etos dibawah Dompet Dhuafa (DD) Secara bersamaan telah memutuskan Asa anak-anak SMA dari latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu. Terutama bagi mereka yang terpelosok dan sulit mengakses informasi bahkan di tengah lejitnya teknologi.Â
Dari Badan Pusat Statistik mencatat pada 2015, 1 dari 5 anak Indonesia memilih untuk tidak kulih, bukan karena tidak pintar, namun karena kondisi ekonomi keluarga.Â
Selama ini ternyata Mindset para orang tua dan masyarakat pada umumnya di Maluku berpikir kuliah itu mahal dan tak ada yang gratis, sebagaimana yang diungkap salah seorang warga di Dusun Wael (Kab. Seram Bagian Barat).Â
Tentunya peran aktif masyarakat pesisir baik itu siswa, guru dan orang tua di beberapa daerah pesisir yang menyambut baik kegiatan tersebut juga tak lepas dari peran serta volunter (Relawan #KuliahTakGentar Maluku) yang telah bekerja keras, dan dengan bermodalkan semangat, mereka mampu memberikan harapan dan keinginan yang kuat bagi anak-anak untuk bisa kuliah dengan gratis, yang tentunya sangat di harapkan oleh para siswa dan orang tua di beberapa daerah yang di jangkau tersebut.Â
Harapanya semoga Pemerintah sebagai pengambil porsi paling besar dalam hal ini mampu memberikan pelayanan informasi yang mampu di akses oleh seluruh masyarakat di Pelosok Timur Maluku dan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H