Mohon tunggu...
Tamba Togap Tambun
Tamba Togap Tambun Mohon Tunggu... ODP Analis Kredit PT Bank Sumut Batch 1 ---- Founder EC -

Tamba Togap Tambun.\r\nMembaca adalah awal untuk bisa menulis\r\n\r\n"Jika ada 10 orang yang terbaik, jadilah salah satunya"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesiaku

11 Juni 2014   05:48 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:17 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sebuah tulisan yg kiranya bisa menyentuh hati kita sekalian. Ketika menjadi Golongan Kiri. ketika menjadi anak tiri di negri sendiri.

Negriku Tanah Air ku

Negriku Kebanggaanku

Indonesia...

Terlahir dari sebuah perjuangan,

Terukir dari tumpah darah para pejuang,

Terumuskan dari para founding father bangsa,

Indonesia terlahir sebagai bentuk Nasionalisme,

sebagai bentuk pertahanan Ideologi Pancasila,

Sebagai Perjuangan melindungi hak-hak masyarakat yg tertindas,

teraniaya dan menjadi budak bangsa asing selama ratusan tahun.

Merdeka...Merdeka..

Itulah yg selalu mendengung di Negri ini ketika itu.

Ke-Indonesiaan ini telah mengalir dalam darahnya.

Itulah Indonesia, itulah Nasionalisme dan itulah wujud dari pada Revitalisasi 4 pilar kebangsaan.

Kini...

masih kah demikan?

Tidak...Tidak seperti itu lagi.

Nilai luhur kemerdekaan telah terhilangkan

Ketika negri ini tidak lagi dijajah oleh bangsa asing,

Namun dijajah oleh bangsa sendiri.

Ketika negri hanya dikuasai oleh para elite politik

ketika Indonesia saat ini bukan lg milik rakyat Indonesia.

Korupsi dimana-mana.

di Cina,Koruptor di potong kepala

di Arab Saudi, koruptor di potong tangan

Namuun di negri ini, Korupsi dipotong masa tahanan.

Dimana substansi 3 pilar sumpah Pemuda?

Ketika harus mengontrak di tanah kelahiran.

Dimana realisasi UUD 1945 pasal 33 ayat 1-3?

Apakah hanya sebuah History?

Apakah hanya memperindah isi dari sebuah Konstitusi?

Ketika pada kenyataan negara dikuasai oleh Neoliberalisme

Air,Listrik,Tambang,Energi,Telekomunikasi,Tanah,Pertanian,Perkebunan,perikanan, hampir smua kekeyaan bangsa dikuasai oleh Kapitalis.

Ketika kaum-kaum Borjuis menginjak-injak kaum proletar,

Itulah realita saat ini.

Nasiionalisme pun memudar.

Apakah Kita Memahami Indonesia Raya?

Apakah kita masih ingat isi Pancasila?

Apakah Kita masih ingat isi Sumpah Pemuda?

Apakah Kita masih ingat Pembukaan UUD 1945?

Apakah kita tau pasal-pasal utama dalam UUD 1945?

Nasionalisme makin memudar.

Bahkan hal yg paling ngeri,

Ketika Indonesia Raya, Sumpah pemuda, Pancasila, pembukaan UUD 1945 dan hal2 yg menyangkut nasionalisme,

TIDAK betul-betul diterapkan dalam dunia mahasiswa.

bahkan Upacara bendera bukan lagi sebagai kewajiban akan penghormatan kepada pahlawan bangsa.

nasionalisme telah memudar.

Apakah Kita masih cinta Indonesia?

Apakah kita masih bangga Indonesia?

Jangan Lupakan sejarah bangsa.

Mari kita Pelajari,Kita Pahami dan Kita Terapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun