Oleh: Tamariah ZahirahÂ
Aku merayu-Mu dengan binar sayu
Diiringi geletar kalbu penuh rindu
Bening tetes air mata yang sendu
Kucoba merenung khilafnya laku
Kuterasing di sudut paling hening
Menikmati alunan suara denting
Pagi mulai menyuarakan keramaian
Riuh kokok ayam saling bersahutan
Diselingi desir angin menyapa dedaunan
Menebar sejuk di taman-taman kerinduanÂ
Telah lama kering tanpa siraman hujan
Tak ubahnya malam dalam penantian
Pada-Mu aku bersimpuh sujudÂ
Menghamba diri sepenuh tawaduk
Dalam kesakralan waktu tahajud
Memohon ampunan, pintu-Mu kuketukÂ
Bekasi, 03 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H