Tema: BerbagiÂ
Judul: BERBAGI ITU INDAH
Karya: Zahirah Zahra
Jumkat: 439
Genre: CerpenÂ
Bu Zainab memperhatikan satu persatu murid di hadapannya, suara bel pertanda masuk baru saja berbunyi. Setelah semua tenang ia mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa.Â
Tergambar wajah lesu dan tak bersemangat pada wajah anak laki-laki bernama Rohman, memancing Bu Zainab untuk menghampiri ke mejanya. Ia menyapa dengan lembut.Â
"Rohman, kenapa kamu tampak murung?" tanyanya.Â
"Eh, eh, ibu." Rohman gugup dan langsung menegakkan badannya ke kursi, sebelumnya ia sempat merebahkan kepala di atas meja.Â
"Kenapa seragammu berbeda dengan yang lain? Hari ini seharusnya menggunakan batik," tanya Bu Zainab penasaran.
"Saya belum membeli seragam baru, karena alasan tak punya uang. Seragam lama pun sudah tak layak dipakai, Bu," ucap Rohman dengan datar.Â
Hati Bu Zainab terenyuh mendengar pengakuan polos Rohman.
Beberapa hari kemudian.Â
Salah satu guru di sekolah itu akan memakai kelas Rohman untuk kegiatan supervisi. Guru itu mewajibkan untuk menggunakan seragam batik, biar terlihat rapi dan indah.Â
Hingga tiba hari yang dinantikan.Â
Pagi itu Bu Zainab tergesa-gesa menuju kelas Rohman, ia hendak memberikan sebuah kejutan batik baru untuk Rohman. Pasalnya hari ini diwajibkan untuk menggunakan seragam batik.Â
"Assalamualaikum, Rohman ada?" tanya Bu Zainab.Â
"Tidak, Bu. Hari ini Rohman tidak masuk sekolah," jawab anak murid serempak.Â
"Loh kenapa?"tanya Bu Zainab
"Sepertinya tidak punya baju batik, hari ini kan diwajibkan menggunakan batik," jawab ketua kelas.Â
Bu Zainab sedih mendengar kabar tidak masuknya Rohman. Padahal dia sudah membawa batik sekolah di tangannya. Berharap Rohman senang menerimanya.Â
Keesokan harinya, Bu Zainab tidak menyerah. Ia mendatangi kelas Rohman kembali. Bu Zainab memberi salam sambil mengintip di muka pintu yang terbuka lebar. Pandangannya tertuju pada Rohman. Hari itu Rohman terlihat lebih ceria dari hari kemarin.Â
"Assalamualaikum, Rohman, ke sini!" seru Bu Zaenab.Â
Rohman keluar menghampiri Bu Zainab tanpa ragu. Dengan wajah tertunduk malu.Â
"Ini seragam untumu, dipakai ya. InsyaAllah ukurannya cukup," ucap Bu Zainab.Â
Mendadak Rohman terharu dengan kebaikan Bu Zainab, ada air mata membendung di pelupuknya namun tertahan karena Rohman tak ingin terlihat cengeng di mata Bu Zainab dan teman-temannya. Ucapan terima kasih tak henti-hentinya keluar dari mulutnya. Bu Zainab menatap Rohman dengan rasa puas.
Suatu hari di kelas, Bu Zainab telah siap memulai pembelajaran. Matanya tertuju kepada Rohman yang tampak percaya diri menggunakan seragam batiknya.Â
"MasyaAllah, Rohman keren ya. Hari ini sudah bisa memakai batik. Tak ada lagi perbedaan mencolok di kelas. Ibu senang deh," ucap Bu Zainab.Â
"Yang keren itu, Bu Zainab. Sudah mau berbagi dengan Rohman," celetuk salah satu anak di kelas. Entah tahu dari mana baju yang Rohman pakai pemberiannya.
Bu Zainab hanya tersenyum mendengar ucapan anak tersebut. Baginya yang terpenting memberi kebahagiaan buat orang lain adalah ibadah meski hanya sebatas apa yang ia mampu. Berbagi itu indah selagi mendatangkan berkah.Â
Bekasi, 31 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H