Hati Bu Zainab terenyuh mendengar pengakuan polos Rohman.
Beberapa hari kemudian.Â
Salah satu guru di sekolah itu akan memakai kelas Rohman untuk kegiatan supervisi. Guru itu mewajibkan untuk menggunakan seragam batik, biar terlihat rapi dan indah.Â
Hingga tiba hari yang dinantikan.Â
Pagi itu Bu Zainab tergesa-gesa menuju kelas Rohman, ia hendak memberikan sebuah kejutan batik baru untuk Rohman. Pasalnya hari ini diwajibkan untuk menggunakan seragam batik.Â
"Assalamualaikum, Rohman ada?" tanya Bu Zainab.Â
"Tidak, Bu. Hari ini Rohman tidak masuk sekolah," jawab anak murid serempak.Â
"Loh kenapa?"tanya Bu Zainab
"Sepertinya tidak punya baju batik, hari ini kan diwajibkan menggunakan batik," jawab ketua kelas.Â
Bu Zainab sedih mendengar kabar tidak masuknya Rohman. Padahal dia sudah membawa batik sekolah di tangannya. Berharap Rohman senang menerimanya.Â
Keesokan harinya, Bu Zainab tidak menyerah. Ia mendatangi kelas Rohman kembali. Bu Zainab memberi salam sambil mengintip di muka pintu yang terbuka lebar. Pandangannya tertuju pada Rohman. Hari itu Rohman terlihat lebih ceria dari hari kemarin.Â