"Ouh iya ... ibu mau tunjukkan sesuatu sama Rafa, nih. Ada film kartun yang bagus di YouTube, loh," terang Bu Zahra penuh semangat.Â
Bu Zahra duduk di sebelah Rafa, sambil membuka-buka handphone-nya, mencari tayangan kartun yang bagus, demi Rafa.
Perlahan-lahan Rafa menoleh ke arah Bu Zahra, rasa keingintahuannya mulai muncul saat tangan Bu Zahra lincah membuka satu persatu konten menarik di YouTube.Â
"Mau yang mana, Rafa? Pilih sendiri saja," Bu Zahra menyodorkan handphone-nya untuk Rafa.Â
Serta merta Rafa meraihnya dari genggaman Bu Zahra, sambil tersenyum semringah menatap lekat wajah Bu Zahra. Menyiratkan rasa terima kasih yang mendalam.Â
Rafa pun dengan semangat membuka salah satu aplikasi game online pilihannya. Perubahan ekspresi wajahnya terlihat jelas dari sebelumnya.Â
Nidzar, teman sekelas Rafa menghampiri. Kemudian disusul beberapa teman yang lainnya.Â
"Bu guru, kok Rafa boleh main handphone di dalam kelas?" tanya Nidzar polos.Â
"Stttt ... jangan diganggu! Rafa sedang asyik dengan dunianya. Sejak tadi pagi bahkan beberapa hari terakhir, ibu perhatikan Rafa tak merasakan kebahagiaan seperti yang kalian rasakan," jelas Bu Zahra.Â
"Ouh jadi, kalau orang ingin bahagia itu musti main handphone ya, Bu?" celetuk Fathir. Bu Zahra tersenyum simpul mendengar celoteh polos itu.Â
"Fathir ... untuk mendapatkan kebahagiaan itu sebenarnya mudah, Sayang. Yang membuat sulit adalah jika kita merasa terbebani dengan apa yang kita lakukan. jika kita melakukan hal yang kita senangi dengan ikhlas, sudah tentu dengan sendirinya akan muncul respon positif dalam diri. Hanya saja, cara kita yang berbeda-beda,"Â