Mohon tunggu...
tamara eka
tamara eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945

Mahasiswa UNTAG Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi: Mengubah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Peluang Ekonomi Kreatif di Desa Gumeng

19 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 19 Juli 2024   09:01 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto sendiri

Desa Gumeng, 16 Juli 2024 -- Desa Gumeng baru saja menyelenggarakan sebuah pelatihan yang inovatif dan bermanfaat untuk masyarakatnya. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga serta mendorong ekonomi kreatif, diadakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah.

Kelompok KKN R1 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membantu program Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah yang dibimbing oleh DPL Kun Muhammad Adi, S.I.Kom,M.I.Kom, di Desa Gumeng, Kabupaten Mojokerto. Pelatihan ini bertujuan untuk

Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa KKN R-1, Sub Kelompok-9 dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yaitu Tamara Eka Tri Rahmadhani, Galuh Nastiti Citra Prameswari, dan Fajar Satria Perdana, mahasiswa Untag tersebut yang sedang menjalankan KKN turut dalam memberikan pelatihan dan bimbingan kepada peserta pelatihan yaitu Ibu PKK Desa Gumeng, Mojokerto.

Limbah Minyak Jelantah: Dari Masalah Menjadi Solusi

Minyak jelantah, yang sering kali dianggap sebagai limbah rumah tangga, ternyata memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta tentang cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai jual tinggi. Tidak hanya ramah lingkungan, produk ini juga mampu memberikan aroma yang menenangkan dan menyenangkan.

Tahapan Pelatihan yang Menarik dan Edukatif

Pelatihan dimulai dengan sesi pengenalan mengenai dampak buruk pembuangan minyak jelantah sembarangan terhadap lingkungan. Para peserta kemudian diajarkan langkah-langkah dasar dalam mengumpulkan dan menyaring minyak jelantah agar siap diolah. 

Proses pembuatan lilin aromaterapi meliputi pencampuran minyak jelantah dengan bahan-bahan alami lainnya seperti lilin lebah, pewarna alami, dan esensial oil untuk memberikan aroma yang diinginkan.

Instruktur pelatihan, [nama instruktur], menjelaskan dengan rinci setiap langkah yang harus dilakukan. Peserta diajak untuk langsung mempraktikkan pembuatan lilin, mulai dari mencampur bahan hingga mencetak lilin dalam berbagai bentuk menarik. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah lilin aromaterapi buatan peserta yang siap digunakan atau dijual.

Menggali Potensi Ekonomi Kreatif

Selain fokus pada aspek lingkungan, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Desa Gumeng. Lilin aromaterapi buatan tangan memiliki pasar yang cukup menjanjikan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, warga desa diharapkan dapat menciptakan produk yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan keluarga dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Harapan dan Tindak Lanjut

Kepala Desa Gumeng (Ibu Sri Wahyuni), menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap kegiatan ini. "Pelatihan ini bukan hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga membuka wawasan kami tentang pentingnya pengelolaan limbah dan peluang ekonomi kreatif. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan diikuti oleh lebih banyak warga desa," ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan (Ibu Susianingsih), mengungkapkan rasa puas dan bangganya dapat mengikuti pelatihan ini. "Saya tidak menyangka minyak jelantah yang biasanya saya buang begitu saja bisa diolah menjadi lilin yang cantik dan wangi. Ini pengalaman yang sangat berharga," katanya.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, Desa Gumeng semakin siap untuk mengimplementasikan hasil pelatihan dalam kehidupan sehari-hari. Warga desa diharapkan dapat terus mengembangkan keterampilan yang telah diperoleh dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup serta menjaga kelestarian lingkungan.

Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah ini menjadi contoh konkret bagaimana limbah rumah tangga dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus mendorong ekonomi kreatif di masyarakat pedesaan. Dengan semakin banyaknya inisiatif serupa, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan potensi ekonomi kreatif dapat terus meningkat di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun