Mohon tunggu...
Tamara Chika Letceva
Tamara Chika Letceva Mohon Tunggu... Penulis - Telkom University

Saya senang menulis, Tamara Chika Letcheva mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gatrik: Definisi, Sejarah, dan Budaya

14 November 2023   17:16 Diperbarui: 14 November 2023   17:19 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.mangyono.com/

Permainan Gatrik tidak memiliki aturan yang sangat ketat. Pemukul harus memukul dengan tepat menggunakan batang bambu kecil kemudian melemparkannya, sementara penangkap harus berhasil menangkap batang bambu tersebut untuk menggagalkan pemukul.

  • Jika penangkap berhasil menangkap bambu kecil, mereka bertukar tempat. Mirip dengan permainan bola kasti, namun lebih sederhana.

  • Permainan gatrik memiliki banyak manfaat dalam perkembangan anak. Sebagai makhluk sosial, anak akan lebih banyak berinteraksi dan membangun kerja sama antar sesama anggota tim. Mereka akan membangun strategi masing-masing agar tidak mengalami kegagalan. Anak yang bermain gatrik juga akan cenderung tidak hanya terfokus pada gadget yang bisa menjauhkan mereka dengan lingkungan sekitar.

    Komunikasi antar budaya dalam permainan tradisional seperti Gatrik dapat memiliki makna yang mendalam. Pertama-tama, permainan ini menciptakan platform di mana anak-anak dari berbagai latar belakang budaya dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. 

    Melalui Gatrik, mereka tidak hanya berbagi pengalaman bermain, tetapi juga dapat saling memahami tradisi dan nilai-nilai yang mungkin terkandung dalam permainan tersebut.

    Gatrik, sebagai permainan tradisional sunda, juga dapat menjadi jendela bagi anak-anak dari latar belakang budaya yang berbeda untuk memahami dan menghargai warisan budaya sunda. Ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pemahaman antar kelompok budaya, menciptakan kesadaran dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya yang ada. 

    Selain itu, permainan tradisional seperti Gatrik dapat menjadi medium untuk mengurangi kesenjangan budaya dan mempromosikan inklusi sosial. Melibatkan anak-anak dari berbagai budaya dalam permainan yang sama membuka peluang untuk membangun persahabatan, menghormati perbedaan, dan menghargai persamaan di antara mereka.

    Dengan demikian, Gatrik dapat dianggap sebagai alat komunikasi antar budaya yang efektif, memfasilitasi pertukaran budaya, menciptakan hubungan yang positif, dan memberikan kontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih inklusif dan bersatu. 

    Dengan bermain Gatrik, anak-anak dapat belajar tidak hanya tentang permainan itu sendiri tetapi juga mengenai dunia dan keragaman budaya yang ada di sekitar mereka.

    Teknologi dan globalisasi juga dapat mempengaruhi cara anak-anak bermain. Anak-anak saat ini mungkin lebih terpapar pada berbagai macam permainan dan hiburan elektronik, yang dapat mempengaruhi minat mereka terhadap permainan tradisional seperti Gatrik.

    Adaptasi lokal atau inisiatif komunitas untuk melestarikan dan mempromosikan permainan tradisional juga dapat memberikan dorongan dalam mengenalkan permainan tersebut kepada generasi muda. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun