Mohon tunggu...
Tamara Chika Letceva
Tamara Chika Letceva Mohon Tunggu... Penulis - Telkom University

Saya senang menulis, Tamara Chika Letcheva mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gatrik: Definisi, Sejarah, dan Budaya

14 November 2023   17:16 Diperbarui: 14 November 2023   17:19 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.mangyono.com/

Dimana kamu menemukan anak yang tidak suka permainan ? Seluruh permainan dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan mengetik pada search bar Google dan anak dapat mengaksesnya dimana saja. Di era digital, pernahkah kamu melihat anak-anak bermain bersama di lingkungan rumah ?

Jika kamu melihat permainan yang sering ditemukan di lingkungan rumah, permainan apa yang sedang mereka lakukan ? Berikan jawabanmu yuk di kolom komentar!

 Ditengah hiruk-pikuk dunia teknologi yang mempermudah kehidupan manusia, permainan dan bermain adalah dua hal yang tidak akan terpisahkan oleh anak-anak. Namun, terdapat hal yang akan sangat minim yang padahal memiliki arti penting dalam pertumbuhan dan perkembangan diri anak, dan bahkan dapat meningkatkan kemampuan yang tidak dapat anak dapatkan jika bermain secara online. Permainan yang bersifat online akan meminimalisir komunikasi, kurangnya interaksi dan mengurangi tingkat kreativitas anak lho!

 Mengutip dari pernyataan Tashadi, permainan tradisional adalah permainan yang mengandung nilai nilai budaya tertentu serta mempunyai fungsi melatih pemainnya melakukan hal-hal yang akan penting nantinya bagi kehidupan mereka di tengah masyarakat, misalnya melatih cakap berhitung, melatih kecakapan berpikir, tidak cengeng, melatih keberanian, melatih bersikap jujur dan sportif dan sebagainya (Tesalonika dan Munawar, 2016). 

Dari pernyataan tersebut, permainan tradisional merupakan budaya yang wajib dilestarikan oleh anak muda Indonesia agar tetap terjaga, dan saat ini kita akan membahas Permainan tradisional anak : Gatrik.

Gatrik merupakan jenis permainan tradisional sunda yang biasa dimainkan oleh anak laki-laki. Dikutip dari laman Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) gatrik juga dikenal dengan sebutan tak kadal, patil lele, atau benthik, sebagai nama lokal yang berbeda di beberapa daerah. Permainan ini telah ada sejak zaman dahulu dan dimainkan oleh anak-anak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 hingga 4 orang.

Dikutip dari buku Teori Bermain dalam Pendidikan Jasmani oleh Abdul Salam Hidayat (2020), gatrik adalah permainan yang sederhana, karena hanya membutuhkan dua buah kayu atau bambu yang ukurannya berbeda. Tempat bermainnya pun sangat fleksibel. Gatrik bisa dimainkan di lapangan, pantai, halaman, atau tempat terbuka lainnya. 

Permainan akan berakhir ketika satu regu kalah dalam permainan, bukan berdasarkan waktu. Gatrik sendiri terdiri dari tiga babak, yaitu babak pertama, babak kedua, dan babak terakhir. Selama permainan, masing-masing kelompok bersaing untuk mengumpulkan poin.

Berikut adalah cara main gatrik:

  1. Permainan Gatrik biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pemukul dan kelompok penangkap. Jumlah pemain disesuaikan dengan luas area permainan.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun