Margasari- Dalam rangka peningkatan perekonomian pasca pandemi Covid 19, maka para pelaku UMKM mulai berbenah dan mulai melakukan inovasi untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi selama pandemi Covid-19. UMKM merupakan sektor paling merasakan dampak dari pandemi Covid -19.
Ketua komisaris UMKM Naik Kelas Raden Tedy mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei dan kajian pada UMKM. Di era new normal, pada bulan agustus 2021, yasil menunjukan bahwa terdapat 19% UMKM yang telah bangkrut, dengan kata lain 11 juta UMKM sudah gulung tikar dan hanya 21,4% UMKM yang masih memiliki potensi bangkrut
Dampak diatas, membawa mahasiwa KKN Undip untuk melakukan inovasi terhadap UMKM di Desa Margari. Saya mengajak Ibu saroh selaku pemiliki UMKM kripik tempe untuk meningkatkan produknya dengan melakukan inovasi untuk menambahkan cita rasa pedas yang beraneka level dari mulai 1-10, selain itu nantinya akan ada pemambahan rasa seperti barbeque, jagung, dan balado
Inovasi ini telah disesuaikan dengan peminat di Desa Margasari, dan terget utama dari produk ini secara lebih luas adalah semua kalangan dapat menikmati, namun secara khusus produk ini ditargetkan untuk kalangan anak muda yang menyukai rasa pedas dan pembungkus yang menarik.Â
Tempe daun jati ini memiliki rasa yang khas dan susah untuk dijelaskan sehingga jika ingin merasakan harus membelinya terlebih dahulu, selain itu kripik tempe daun jati juga lebih mudah gosong sehingga harus lebih berhati hati untuk menggorengnya. Harga untuk satu produknya belum dapat dihitung mengingat akan masih banyak inovasi yang harus dipikirkan kembaliÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H