Mohon tunggu...
Tamara Nikita
Tamara Nikita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Alam adalah Guru dengan Segala Praktik bagi Manusia

2 Mei 2017   09:53 Diperbarui: 2 Mei 2017   17:03 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dscf9845-jpg-5907f2f04723bdb82454a777.jpg
dscf9845-jpg-5907f2f04723bdb82454a777.jpg
Kebayang tidak selama mendaki , itu bisa membuat kita mengintropeksi diri. Siapa diri kita? Seberapa besar diri kita? Setangguh apa diri kita? Apa yang bisa kita sombongi dalam diri kita? Siapa diri kita,kita hanya manusia biasa yang masih memiliki banyak kekurangan, kita tidak lebih besar dari keangkuhan yang mungkin kita perbuat selama ini, untuk ketangguhan, kita tidak pernah kuat sendiri disaat kita dilanda cobaan, pasti saja kita selalu berharap pertolongan dari orang lain. Tidak ada yang pantas kita sombongi dalam hidup kita, semuanya bersifat fana,sementara dan akan hilang pada waktunya. Pernahkan ketika diatas gunung disaat matahari telah terbenam dan lampu lampu didataran rendah telah menyala, melihatlah kearah lampu lampu itu,betapa kecilnya ,betapa redupnya sinaran dari gedung gedung tinggi itu dari atas gunung . Bahkan kita pun tak akan terlihat dari atas gunung sana, itukah yang harus kita sombongi dengan kecilnya kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan? Kita mengintropeksi diri kita, maka kita akan menghargai kehidupan kita.
  • Mensyukuri keagungan Tuhan

1453908720694-5907f307b67e61922bd456bf.jpg
1453908720694-5907f307b67e61922bd456bf.jpg
newww-5907f437ff22bd776bd89a99.jpg
newww-5907f437ff22bd776bd89a99.jpg
20140817-062143-5907f3b44723bd721f54a777.jpg
20140817-062143-5907f3b44723bd721f54a777.jpg
Segala yang ada di alam ini adalah ciptaan Tuhan, Tuhan menciptakan segalanya untuk kepentingan umat manusia. Oleh karena itu wajiblah bagi kita untuk menjaga dan merawatnya sebaik mungkin demi generasi yang akan datang. Ketika kita berada di puncak gunung, kita akan melihat hamparan hijau yang luas, bangunan bangunan tinggi yang berubah menjadi seperti butiran kerikil, lautan luas yang membuat kita terkagum akan keindahannya. Terlepas daripada itu pastilah akan timbul decak kekaguman kita, melihat betapa kuasanya Tuhan akan segala ciptaannya. Mensyukuri kebesaran tuhan meberikan rasa damai kita dalam diri kita disetiap langkah, mendidik kita menjadi manusia yang selalu bersyukur, memebrikan pelajaran penting bagi kita untuk tidak pernah angkuh terhadap sesame manusia dan alam, tentu dengan sendirinya akan mendorong diri juga untuk senantiasa menjaga kebersihan gunung dari perbuatan keji dan sampah sampah yang sering ditinggalkan para pendaki dengan sengaja. Jika kita manusia yang beradab dan berfikir panjang, pastilah kita tidak akan menyepelekan hal ini dengan membawa sampah sampah itu turun kembali, sebagai wujud syukur kita atas nikmat yang telah di berikan Tuhan kepada kita.

Mungkin sedikit dari kita yang dapat merasakan hal-hal tersebut dikarenakan masih adanya rasa ingin menaklukkan, janganlah demikian teman. Berpetualanglah dengan membawa rasa sopan, hormat dan syukur kita di setiap langkah kita. Karna hal itu akan mempengaruhi sikap kita dalam menghadapi rintangan yang penuh dengan resiko tinggi. Jika kita mengikuti aturan alam dan menghargainya demi kepentingan bersama itu akan menjadikan pribadi yang sabar, mandiri dan tak kenal putus asa. Masih ada satu hal lagi yang mengajari kita dari petualangan kita di alam bebas adalah, mengerti dan menghargai sebuah kehidupan. Hal apalagi yang bisa kita lakuin dan rasakan jika kehidupan itu sendiri telah berakhir? Jadi berbuatlah sesuai hakikatnya, lakukan semua yang ingin dilakukan tanpa melanggar aturan, tetap gunakan sopan santun sekalipun itu di tengah hutan, dan senantiasalah hormat kepada hal hal yang dihormati oleh masyarakat sekitar meskipun tidak kita percayai.

Jadi sekali lagi diingatkan, alangkah baiknya mendaki gunung ataupun berkegiatan dialam bebas, kita telah mampu memaksimalkan diri kita dalam berbagai aspek. Agar dalam pendakian ataupun petualangan , kita mendapatkan pengalaman serta moment moment indah yang tak bisa kita rasakan ketika kita berada dalam lingkup kerusuhan hidup dan juga tidak menyia-nyiakan semua biaya yang telah kita keluarkan dan waktu yang kita korbankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun