Mohon tunggu...
Dewi Sulistiawaty
Dewi Sulistiawaty Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Make it simple!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hasil Studi FKI, Kurang Gizi Bisa Sebabkan Working Memory Rendah

22 Oktober 2024   20:16 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar congerdesign 

Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM(K) selaku Direktur Eksekutif FKI mengatakan bahwa dalam penelitian ini ditemukan anak yang kurang gizi memiliki keterlambatan dalam mencerna informasi, apalagi menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Begitupun dengan anak yang mengalami anemia.

"WHO juga mengatakan bahwa kekurangan gizi pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak dan kinerja mental. Jika perkembangan otak anak terganggu tentunya ia tak akan mampu berkonsentrasi dengan baik pada waktu belajar. Dan tentu ada kaitannya dengan gizi, di mana anak tidak ada energi dan semangat, sehingga akan mengganggu proses pembelajaran," jelas Prof. Nila.

Pengujian pun dilakukan terkait korelasi status gizi anak dengan nilai rerata sekolah. Dan ditemukan hasil bahwa nilai rerata sekolah lebih rendah dialami oleh anak dengan short stature karena kurang gizi kronis, dan anemia kurang zat besi.  

Berdasarkan hasil studi tersebut, FKI menyimpulkan bahwa anak sekolah dasar yang tidak cukup kalori waktu sekolah memiliki working memory yang buruk. Sedangkan anak sekolah dasar yang pendek karena kurang gizi, 3 kali lebih berisiko alami working memory rendah. Begitupun dengan anak sekolah dasar dengan anemia karena kurang zat besi, mereka berisiko alami working memory rendah.    

FKI pun menyarankan pentingnya untuk memastikan asupan makanan kaya zat besi untuk mencegah terjadinya anemia, tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui, namun juga pada anak. Bagaimanapun juga asupan gizi selama anak sekolah dapat membantu memenuhi kebutuhan energi anak selama menjalankan proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun