Pada dasarnya setiap manusia memiliki pemikiran yang kreatif. Namun tak semuanya mampu mengimplementasikan ide dan kreativitas mereka tersebut menjadi sesuatu yang 'menjual'. Selain kreatif, ada beberapa hal lainnya yang harus dimiliki agar seseorang bisa menjadi pebisnis yang sukses. Informasi ini disampaikan oleh Iwet Ramadhan, seorang presenter, penyiar radio, dan juga entrepreneur dalam Kelas Solopreneur pada acara SEMASAQU: Solopreneur Market di The Brickhall, Fatmawati City Center, Jakarta, Minggu (10/12/2023).
Menurut Iwet, kreativitas itu merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk menemukan solusi dari suatu masalah. Dari proses kreativitas tersebut akan tercipta sebuah solusi, baik berupa produk maupun jasa. Agar hasil kreativitas ini mampu 'menjual', maka hal pertama yang perlu dilihat adalah kemana arah marketnya. Dengan mengetahui marketnya, maka akan diperoleh 'warna market' apa yang cocok untuk digunakan, hingga kemudian terjadi proses jual beli.
"Dalam proses penjualan itu ada satu hal lagi yang penting. Jika sudah tahu marketnya, sudah tahu mau buat apa, dan sudah kelihatan produknya. Lalu cara menjualnya bagaimana? Di situ ada story telling," ujar Iwet dalam kegiatan Kelas Solopreneur yang mengangkat topik "Creative yet Selling".
Iwet pun memplesetkan kata story telling menjadi story selling untuk mempresentasikan caranya dalam menjual suatu produk. Metode story selling, menjadi cara yang soft, dan dianggap paling efektif dalam memasarkan suatu produk. Menyajikan narasi yang kuat, dengan cerita yang dapat menyentuh emosi, menjadi kunci yang mampu meraih perhatian konsumen.
Penyiar radio yang juga seorang penggiat budaya ini menekankan bahwa setiap orang bisa menjadi seorang solopreneur. Solopreneur sendiri merupakan orang yang berbisnis secara mandiri, mulai dari menciptakan ide, eksekusi, invoicing, hingga marketing. Karena segala aktivitas usahanya dikerjakan sendiri, maka Iwet menganjurkan agar setiap solopreneur memiliki sikap yang disiplin.
Iwet yakin, sikap disiplin akan membuahkan suatu yang terstruktur dalam hidup. Sikap disiplin pun bisa dibentuk dengan menjadikannya sebuah kebiasaan. Mengutip dari buku berjudul Atomic Habbit, Iwet menyampaikan bahwa untuk membangun suatu kebiasaan, diperlukan waktu sekitar 21 hari. Saat seseorang melakukan sesuatu yang rutin selama 21 hari, maka itu akan menjadi suatu kebiasaan, termasuk kebiasaan untuk hidup disiplin. Menurutnya kunci untuk menjadi orang yang sukses itu adalah dengan hidup disiplin.
Selain itu, cash flow juga menjadi kunci penting lainnya bagi seorang solopreneur. Jika cash flow-nya berantakan, maka bisa dipastikan bisnisnya akan ikut berantakan. Untuk mengatur cash flow dengan baik, maka diperlukan pos-pos penyimpanan dalam mengelola keuangan. Jika dulu, penempatan pos-pos keuangan dilakukan dengan menggunakan sistem amplop, maka saat ini, dengan semakin berkembangnya teknologi, masyarakat bisa memposkan keuangannya secara digital, dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh perusahaan fintech. Salah satunya adalah fitur Saku yang dimiliki Bank Saqu.
"Fitur Saku di Bank Saqu ini seperti amplop-amplop yang bisa digunakan untuk mengatur aliran keuangan kita. Kita bisa buat sampai 20 saku (amplop) di aplikasi tersebut. Setiap sakunya mencerminkan sebuah nomor akun. Jadi bagi solopreneur, di saat terjadi transaksi penjualan, maka uangnya akan langsung dialirkan ke saku bisnis. Nggak tercampur dengan uang gaji di saku utama, dan uang lainnya," jelas Iwet.
Selain fitur Saku, Bank Saqu juga menawarkan beberapa fitur lainnya, seperti Busposito berupa produk deposito yang menawarkan bunga hingga 7 persen per tahun dengan memanfaatkan kekuatan komunitas, Tabungmatic untuk menabung secara otomatis dan akan disimpan di Saku Booster, serta Misi Penuh Hadiah hingga 1 juta per hari (syarat dan ketentuan berlaku) bagi nasabah yang berhasil menyelesaikan misi yang diberikan.
Sebagai pesan kunci, Iwet menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang solopreneur dibutuhkan 3 kekuatan, yaitu kekuatan fisik, kekuatan mental, dan kekuatan finansial. Ketiganya harus sama-sama kuat. Jika salah satunya melemah, maka yang lainnya akan ikutan terpuruk. Â Â
SEMASAQU: Kolaborasi Bank Saqu dan SEMASA untuk Dukung Solopreneur
Kelas Solopreneur bersama Iwet Ramadhan ini merupakan satu dari beberapa Kelas Solopreneur lainnya, yang dihadirkan selama berlangsungnya acara SEMASAQU, yakni dari tanggal 8 hingga 10 Desember 2023. Selain Iwet, ada beberapa solopreneur lokal lainnya yang dihadirkan dalam Kelas Solopreneur tersebut, seperti Pevita Pearce, Kimmy Jayanti, dan Onadio Leonardo.
Acara SEMASAQU diselenggarakan oleh Bank Saqu berkolaborasi dengan SEMASA, yang selama ini dikenal berpengalaman dalam mengkurasi pasar kreatif di Jakarta. Sementara Bank Saqu sendiri merupakan sebuah layanan perbankan digital dari Bank Jasa Jakarta, yang berada di bawah naungan Astra. Â
Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto mengatakan bahwa sebagai produk layanan perbankan digital, Bank Saqu saat ini fokus pada solopreneur, dengan segmen anak muda, yang lebih dikenal digital savvy. Leo mengungkapkan, tren untuk beberapa tahun ke depan juga menunjukkan bahwa kebanyakan anak muda mempunyai keinginan untuk memiliki usaha sendiri.
"Acara SEMASAQU ini kita hadirkan sebagai wadah bagi para solopreneur untuk mengembangkan bisnisnya. Sebagai layanan perbankan digital, ke depannya kita ingin bisa terus mendukung kegiatan seperti ini, serta bisa membantu para solopreneur dengan cara yang simpel, dan tak perlu melalui berbagai program yang ribet. Melalui Bank Saqu, kita ingin memberikan pengalaman bertransaksi yang menyenangkan. Secara produk pun nanti akan terus kita improve," tutur Leo.
Ada lebih dari 130 brand lokal yang bergabung di acara SEMASAQU, dengan menawarkan berbagai produk kreatif, mulai dari produk fesyen, makanan dan minuman, asesoris, kerajinan tangan, hingga produk kecantikan. Selain Solopreneur Market, SEMASAQU juga menghadirkan Kelas Solopreneur dengan berbagai topik menarik seputar bisnis, dan pertunjukan musik yang memukau dari musisi lokal. Leo menambahkan bahwa SEMASAQU bukan sekedar acara saja, namun merupakan manifestasi inovasi yang berpusat pada komunitas Bank Saqu. Melampaui transaksi, Bank Saqu secara aktif membangun hubungan, menjalin hubungan, dan memperkaya pengalaman penggunanya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI