Mohon tunggu...
Dewi Sulistiawaty
Dewi Sulistiawaty Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Make it simple!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PILOG Pastikan Pupuk Terdistribusi dengan Baik ke Seluruh Indonesia di Saat Musim Tanam

28 November 2023   07:20 Diperbarui: 28 November 2023   07:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang kaya. Tak hanya terkenal sebagai negara maritim, namun Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris, dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Sebagai negara agraris, hampir sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2021, jumlah petani Indonesia mencapai 38,77 juta jiwa.

Bagi Indonesia, sektor pertanian memiliki kontribusi dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Selain menjadi sumber penghasilan bagi para petani, sektor pertanian juga menjadi sumber persediaan bahan pangan bagi masyarakat.

Kontribusi sektor pertanian pun dapat memberikan sumbangan langsung, seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, pembentukan PDB nasional, pendapatan dari kegiatan ekspor, hingga menekan inflasi. Sementara secara tidak langsung, sektor pertanian berkontribusi melalui penciptaan kondisi yang mendukung pelaksanaan pembangunan dan sinergi dengan sektor lainnya.

Dalam aktivitasnya, sektor pertanian sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Untuk itulah di dunia pertanian ada yang disebut kalender tanam. Kalender tanam dan penetapan pola tanam merupakan upaya adaptasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dan juga pergeseran musim yang terjadi. Di Indonesia, kalender tanam dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Kalender ini disusun berdasarkan prakiraan musim dan aktivitas petani.

Kalender tanam terdiri dari siklus satu tahunan, yang dibagi menjadi 3 musim tanam. Musim tanam pertama diawali pada bulan November hingga bulan Februari. Musim tanam kedua pada bulan Maret hingga akhir bulan Juni. Selanjutnya musim tanam ketiga dimulai pada awal bulan Juli hingga akhir bulan Oktober.

Pola tanam ini harus dipahami oleh para petani untuk mengantisipasi kegagalan produksi tanaman akibat dampak perubahan iklim. Dengan panduan kalender tanam, petani dapat menentukan waktu yang tepat untuk menanam varietas tanaman tertentu di wilayah mereka, mempercepat proses tanam, hingga dapat memperoleh hasil produksi yang optimal.

Komponen penting lainnya yang dibutuhkan para petani guna meningkatkan produksi pertanian adalah pupuk. Penggunaan pupuk berfungsi untuk mencukupi kebutuhan hara, sehingga tanaman mampu berproduksi lebih maksimal, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pupuk juga dapat berfungsi untuk menjaga tanaman dari serangan hama.

Sumber gambar: pixabay
Sumber gambar: pixabay

Untuk penyediaan pupuk di Indonesia, pemerintah menyerahkannya pada PT Pupuk Indonesia Persero (PIHC). Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pupuk, PT Pupuk Indonesia Persero menjadi salah satu produsen pupuk terbesar di Asia, dengan misi menyediakan produk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang kompetitif sesuai kebutuhan konsumen, melalui ekosistem pertanian berkelanjutan di seluruh Indonesia, serta mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

Untuk diketahui, PT Pupuk Indonesia Persero memproduksi berbagai jenis pupuk, seperti pupuk urea, NPK, ZA, dan lain-lain untuk kebutuhan pertanian, serta berbagai produk petrokimia, seperti amoniak, asam sulfat, dan lain-lain, yang dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia, dan juga ke pasar internasional.

Untuk mendistribusikan berbagai produknya ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) didukung oleh PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). PILOG merupakan satu dari 10 anak perusahaan yang berada di bawah naungan PT Pupuk Indonesia Persero. PILOG bergerak di bidang jasa pelayaran dan jasa angkutan laut. Sebagai penyokong di bidang logistik dan distribusi pupuk, PILOG hadir untuk mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi pupuk subsidi dan non subsidi di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, dalam operasinya, PILOG didukung dengan 9 armada kapal, yang terdiri dari 2 Unit Kapal Amoniak dan 7 Unit Kapal Bulk Carrier. Ke semua armada ini dimanfaatkan dalam pendistribusian pupuk dan amoniak, baik di Indonesia maupun luar negeri, seperti di Filipina dan Korea Selatan.

Selain itu, PILOG juga menyediakan pelayanan sewa/ charter kapal, dengan pola PTP (Port to Port), dan kegiatan yang terintegrasi dengan angkutan laut sampai gudang lini III. PILOG juga memberikan pelayanan jasa pengiriman barang dari pelabuhan ke lokasi atau gudang tujuan.

 

PILOG Distribusikan Pupuk ke Seluruh Indonesia

Sumber gambar: PILOG
Sumber gambar: PILOG

Berdasarkan kalender tanam, bulan November 2023 menjadi musim tanam pertama bagi para petani. Menyambut musim tanam tersebut, PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) menyalurkan pupuk subsidi dan non subsidi untuk dapat memenuhi permintaan petani. Secara nasional, pupuk yang disalurkan adalah sebesar 646 ribu ton, yang setara dengan 71% dari alokasi bulan September 2023.

Berdasarkan data dari PT Pupuk Indonesia, ketersediaan stok pupuk bersubsidi per November 2023 adalah sebanyak 1,36 juta ton. Jumlah ini dua kali lipat dari yang disyaratkan pemerintah untuk ketersediaan pupuk di musim tanam tahun ini. Sehingga untuk stok pupuk yang tersedia di musim tanam kali ini cukup melimpah. Ini karena mundurnya musim tanam akibat kemarau ekstrim yang terjadi.

Manajemen Pupuk Indonesia Logistik menyampaikan bahwa PILOG akan terus memberikan dukungannya terhadap PT Pupuk Indonesia Persero, khususnya dalam mendistribusikan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyalurkan pupuk bersubsidi dari kelima produsen pupuk yang tersebar di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur, PILOG juga akan menyalurkan pupuk non-subsidi.

Untuk kelancaran pendistribusian pupuk, PILOG menggunakan 9 kapal dengan 8 rute. Pendistribusian pupuk ini juga didukung dengan teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS), yakni sebuah teknologi informasi dengan sistem yang terintegrasi, dan didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.

Dengan teknologi ini, PT Pupuk Indonesia Persero dapat melakukan monitoring pergerakan transpor pupuk secara realtime, dan memantau stok pupuk di gudang-gudang, mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor. Sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia Persero, PILOG memberikan dukungannya dengan menyalurkan pupuk yang berasal dari lima produsen pupuk terbesar di Indonesia yang berada di bawah naungan PT Pupuk Indonesia Persero, yakni PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Pupuk-pupuk ini didistribusikan oleh PILOG ke berbagai wilayah, untuk kemudian disalurkan kepada petani di seluruh Indonesia.

Terjaganya produktivitas pupuk dengan ketersediaan stok yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para petani, serta pendistribusiannya yang cepat, tepat, dan lancar, tentunya akan memberikan dampak positif pada hasil produksi di sektor pertanian, serta dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun