Indonesia merupakan negara yang kaya. Tak hanya terkenal sebagai negara maritim, namun Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris, dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Sebagai negara agraris, hampir sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2021, jumlah petani Indonesia mencapai 38,77 juta jiwa.
Bagi Indonesia, sektor pertanian memiliki kontribusi dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Selain menjadi sumber penghasilan bagi para petani, sektor pertanian juga menjadi sumber persediaan bahan pangan bagi masyarakat.
Kontribusi sektor pertanian pun dapat memberikan sumbangan langsung, seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, pembentukan PDB nasional, pendapatan dari kegiatan ekspor, hingga menekan inflasi. Sementara secara tidak langsung, sektor pertanian berkontribusi melalui penciptaan kondisi yang mendukung pelaksanaan pembangunan dan sinergi dengan sektor lainnya.
Dalam aktivitasnya, sektor pertanian sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Untuk itulah di dunia pertanian ada yang disebut kalender tanam. Kalender tanam dan penetapan pola tanam merupakan upaya adaptasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dan juga pergeseran musim yang terjadi. Di Indonesia, kalender tanam dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Kalender ini disusun berdasarkan prakiraan musim dan aktivitas petani.
Kalender tanam terdiri dari siklus satu tahunan, yang dibagi menjadi 3 musim tanam. Musim tanam pertama diawali pada bulan November hingga bulan Februari. Musim tanam kedua pada bulan Maret hingga akhir bulan Juni. Selanjutnya musim tanam ketiga dimulai pada awal bulan Juli hingga akhir bulan Oktober.
Pola tanam ini harus dipahami oleh para petani untuk mengantisipasi kegagalan produksi tanaman akibat dampak perubahan iklim. Dengan panduan kalender tanam, petani dapat menentukan waktu yang tepat untuk menanam varietas tanaman tertentu di wilayah mereka, mempercepat proses tanam, hingga dapat memperoleh hasil produksi yang optimal.
Komponen penting lainnya yang dibutuhkan para petani guna meningkatkan produksi pertanian adalah pupuk. Penggunaan pupuk berfungsi untuk mencukupi kebutuhan hara, sehingga tanaman mampu berproduksi lebih maksimal, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pupuk juga dapat berfungsi untuk menjaga tanaman dari serangan hama.
Untuk penyediaan pupuk di Indonesia, pemerintah menyerahkannya pada PT Pupuk Indonesia Persero (PIHC). Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pupuk, PT Pupuk Indonesia Persero menjadi salah satu produsen pupuk terbesar di Asia, dengan misi menyediakan produk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang kompetitif sesuai kebutuhan konsumen, melalui ekosistem pertanian berkelanjutan di seluruh Indonesia, serta mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Untuk diketahui, PT Pupuk Indonesia Persero memproduksi berbagai jenis pupuk, seperti pupuk urea, NPK, ZA, dan lain-lain untuk kebutuhan pertanian, serta berbagai produk petrokimia, seperti amoniak, asam sulfat, dan lain-lain, yang dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia, dan juga ke pasar internasional.